menilik dari ayat “innallaaha laa yastahyi an yadzriba matsalan maa ba’uudzotan famaa fauqoha”
dua kali kajian senin ba’da maghrib yang mengharukan, membuka hati, dan merasa harus selalu waspada. sang ustadz menjelaskan sebuah ayat yang sangat masyhur.
apa manfaat diciptakannya nyamuk?
1. memberi makan cicak,, okkey boleh
2. merawat rantai makanan,, boleh juga
3. memberi keuntungan pabrik baygon, autan, dan memberi makan para karyawan, dan petani tembakau dll
wah nampaknya anda sudah pintar. tapi, melihat dari moral, dari sisi pendidikan pun anda bisa tersentuh oleh pelajaran dari nyamuk. binatang bersayap mungil dengan kaki kecil dan mulut panjang nan runcing.
sang ustadz menuturkan, “bagaimana anda membunuh nyamuk?” jawaban anda ” dengan memukul, menepis, dengan raket listrik atau membunuh perlahan dengan AC atau baygon…” okkeylah, itu cara anda.
coba deh, anda pelajari hidupnya nyamuk. kayaknya nggak jauh beda sama kita. ups, na’udzubillah min dzalik.
seekor nyamuk akan sulit terbunuh ketika dalam keadaan perut kosong, sebaliknya akan mudah musnah ketika perutnya telah mengembang penuh dengan darah colongan itu. (iya kan, masa mau bilang dulu). begitu juga manusia. sudah menjadi sunnatullah, berapa banyak manusia terjungkal dari hidupnya ketika kejayaan ada pada genggaman tangannya.
bermodal dua telapak tangan, anda berburu nyamuk yang sedang mencari makan. betapa sulit menangkapnya. tapi, coba anda jebak nyamuk itu. anda berikan tangan kiri anda supaya diambil darahnya. ketika anda melihat badannya mengembang dan berubah warna menjadi memerah, arahkan saja satu telunjuk anda kearah nyamuk, pasti dengan mudah anda akan membunuhnya.
sudahkah anda paham, sudahkah anda dapat belajar dari hidup seekor nyamuk?
okkey, kita lanjutkan.
sang ustadz menuturkan pengalamannya. beliau berkisah ketika masa kuliah dulu. beliau tinggal di desa terpencil di magelang, sedangkan kampusnya berada di tengah kota magelang. perjalanan ditempuh dalam 25-an KM, adapun 3KM jalan masih berlumpur.
motor adalah hal yang jarang dijumpai, namun ketika itu beliau sudah memilikinya, hadiah dari bapaknya. beliau adalah pengendara yang mahir. bahkan ketika teman-temannya mengendara motor diatas jalan berlumpur dan harus berkali-kali berhenti untuk mengatur keseimbangan, beliau dapat melalui tanpa kakinya harus menapakkan ke jalan.
suatu saat ada undangan walimah, beliau bersama kakaknya sudah siap dengan pakaian rapi. dengan hati-hati jalan berlumpur dilewati dengan baik. namun ketika tinggal beberapa meter menginjak jalan beraspal, dengan merasa optimis dan bergaya beliau membesarkan tarikan gas. sesaat itu juga,,,$$%-**((&-%$£%-!£, ya, beliau terjatuh. dengan baju yang kotor terkena lumpur.
menurut beliau, ini pelajaran.
manusia sangat jarang terjungkal ketika kesulitan membelitnya, namun ketika nikmat ada di depan mata, justru kehancuran yang menimpa.
kadang pandangan kita tersilaukan dengan kisah besar, seperti qarun yang terhinakan, atau suksesnya nabi sulaiman as. tapi kita tidak sadar kalau sehari-hari kita mengalami nikmat yang menaik dan menurun.
kalo kita mau menilik yang lain, berapa banyak kecelakaan yang terjadi justru karena semakin baiknya jalan dan kendaraan, dan berapa banyak kecelakaan yang terjadi di jalan pedesaan. atau berapa kali anda menyempatkan berdoa setelah sholat ketika ujian menimpa anda dan berapa kali ketika anda juara kelas.
maukah anda menjadi lalat yang mudah terbunuh ketika kenikmatan yang diraihnya??
la in syakartum, la aziidannakum.. walain kafartum, inna ‘adzaabi lasyadiid..
jika kalian bersukur, pasti Aku akan menambahkannya.. namun jika kalian kufur, sesungguhnya adzabKu sungguh sangat pedih..
sabtu, 25 juli 2009 pukul 10.25 sambil leyeh-leyeh habis beres2 ruang perpustakaan 🙂