berburu perguruan tinggi idaman


masjid uii
masjid uii

Salah kaprah memahami perguruan tinggi kini merambah dikalangan anak muda. Seolah perguruan tinggi hanyalah tempat singgah untuk terus mendapatkan fasilitas penuh dari orang tua, mengejar pujaan hati, atau sekedar agar tidak dikatakan pengangguran.

Cobalah melek (membuka mata -jawa) dengan pendidikan di indonesia yang semakin tak tentu arah dan tujuannya. Kejarlah mimpi para pendahulu kita yang belum lekas tercapai.

Anda adalah generasi yang ditunggu-tunggu sepak terjangnya di kancah pendidikan. Maka, jangan ceroboh dalam memilih pengasuh jalan pikir anda (perguruan tinggi)

Tahun ajaran baru dalam kalender pendidikan di Indonesia segera berganti. Ini sama artinya dengan menambah generasi pejuang kelahiran Indonesia yang sebelumnya terlebih dahulu telah menapaki jalannya yang berliku.

Sekarang gantian adik kelas yang kudu maju. Maju dengan membawa idealismenya sebagai pemuda ke perguruan tinggi pilihannya. Ya, karena perguruan tinggi kudu dipilih berdasarkan bibit, bebet dan bobot. (udah kayak mau nikah aja)

Melihat bibit (asal usul), bebet (lingkungan), dan bobot (kemampuan, visi dan misi) dalam sebuah universitas dibutuhkan kejelian. Karena ini tidak hanya menyangkut masa belajar, namun juga masa depan yang cemerlang.

  • Kita mulai, perhatikan bibit sebuah universitas. Sebuah universitas yang berdiri swasta memang kadang kurang diminati, namun jangan menutup mata bahwa justru universitas yang mampu berdiri sendiri menandakan bahwa semangat, keteguhan dan cita-cita pendirinya terhadap majunya pendidikan benar-benar teruji.
  • Ditengah perkembangan zaman yang semakin tak terarah bebet menjadi sebuah pandangan yang sangat penting. Lingkungan yang kotor akan menjadikan hasil yang kotor, dan lingkungan yang baik hasilnya pun dapat dipastikan sehat. Maka, kejarlah universitas yang menghembuskan nafas-nafas bersih, yang menjunjung Islam dalam pergaulannya, sehingga pelajar yang konon terkesan dekat dengan hal-hal negatif tidak melekat dalam pribadi anda.
  • Jangan anda kemudian terbutakan pandangan anda dengan prestasi sebuah universitas yang top. namun perhatikan bobotnya. Akan kemana pemikiran anda dibawa, karena disitulah visi dan misi tergapai.

seorang guru berpesan “sekolah yang baik bukanlah sekolah yang mengantarkan pelajar pilihan ke sebuah prestasi baik; namun sekolah yang baik adalah yang mampu mengawal pelajarnya yang beragam ke sebuah hasil yang memuaskan”*

selamat berburu perguruan idaman anda… 🙂

rujukan:

* Yahya Abdurrahman (kepala sekolah MA Al-Mukmin)

14 Replies to “berburu perguruan tinggi idaman”

  1. hmm betul Bgdz.. harus bisa memperhatikn masak2 mikir mateng2 1000000 x kalw perlu hehhehe…..

    tpi sayang klw aku pribadi yg gak pya duit sih, gak penrha peduli sama universitas hehhe yg penting kemampuan kt dan kt harus bisa mengendalikan yg baik, dan menuntun ilmu untuk mencapai ridlo Allah smta byak anak kuliahan skrang ini yg hanya menghamburkan uang jadi lebh baik dimna saja yg penting kt menuntut ilmu untuk mencapai rdlo Allah.

    1. semangat gan…
      walaupun lomba ini bisa dibilang untung-untungan…
      apa sih standard artikel yang bagus,, apalagi blog, apakah yg bagus tuh yg bahasanya muluk2, atau yang komunikatif… g jelas kan

      apalahi yg dinilai tuh sekian ratus blog… apa g pusing tuh..
      sekedar ikut2 an aja lahh… biar rame
      itung2 menyumbang tulisan buat UII

  2. Kesuksesan seseorang itu tdk dinilai dimana ia sekolah atau dibidang apakah ia sekolah, tapi dari sejauh manakah ia bisa mengamalkan ilmunya dan yang gak kalah penting dlm agamanya..
    Ada manusia yang berilmu tp g mngamalkannya juga sbaliknya hanya mengamalkan tp gak tau ilmu. Ahsan jika berilmu tp jg diamalkan.

    “Ilmu pengetahuan tanpa agama akan buta & agama tanpa ilmu pengetahuan akan lumpuh”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: