
Seorang mahasiswa ummul quro university bersama temannya sedang berkunjung ke masjidil haram yg letaknya 5km dari kampus. Dia berkata kpd temannya, “ngerjain orang banggali yuk..” (banggali adalah julukan untuk orang bangladesh) tanpa komando, temannya langsung mengangguk lengkap dg senyum licik penuh arti..
Mereka melangkah menuju seorang cleaning service masjidil haram berkewarga negaraan bangladesh. Dia menyapa
“assalamu’alaikum.. Keif halak? Thoyibun?” (semoga keselamatan selalu menyertaimu.. Gimana kabar? Baek kan?)
“wa’alaikum salam, thoyib alhamdulillah.. Isyfi?” (begitu juga, semoga keselamatan selalu menyertaimu, segala puji bagi Allah, kabarku baek,, ada apa?) jawab si banggali
“ya shodiq, min sawi haram?” (teman, sapa sih yg bangun masjidil haram?) tanya mahasiswa indonesa tersebut
“syarikah bin laden” (bin laden corporation) jawabnya
“min sawi masjid nabawi?” (lha kalo masjid nabawi sapa yg bangun?) tanya mahasiswa lagi
“bin laden” jawabnya singkat
ujung2nya kedua mahasiswa tersebut bertanya
“min sawi ka’bah?” (lha yang bangun ka’bah sapa dong?)
lama terdiam,, kemudian si banggali menjawab
“mumkin bin laden kaman” (mungkin bin laden juga)
$#^%*(&)(*&*%*(Y^&^$
lha kok, masa yg bangun ka’bah bin laden juga,, perlu merubah buku sejarah nihh…
SATU LAGI.. MASIH DG TARGET YG SAMA..
Sambil membawa lambang KSA yg berupa dua bilah pedang yang disilangkan dengan pohon kurma ditengahnya..
“shodiq, shodiq ta’al suwayya” (hey freind, freind sini dulu dong)
si banggali mendekat lagi, kemudian bilang
“isyfi?” (ada apa?)
“isy ma’na hadza” (apa artinya ini) sambil menunjukkan gambar
“hadza su’udi” (ini saudi atuh akang) “enta fi su’udi kidza-kidza <sambil tangannya digerakkan ke kanan dan kiri) luf yamin, fi saif, maut.. Luf yasar, saif kaman.. Enta ‘alath thuuul, akl tamr…” (kamu di saudi macem2, belok kanan, ada pedang, mati,, belok kiri, pedang juga,, tapi kalo kamu jalan terus –nggak macem macem– , bakalan makan kurma…)
bener2 banggali yg cerdas.. bisa mengartikan dengan cepat… 😀