
rangkaian ibadah haji dimulai dengan tarwiyah di tanggal 8 dzulhijjah dan diakhiri dengan tahalul setelah melempar jamarat. namun sebagian besar jamaah haji menghabiskan perjalanan lebih kurang 40 hari di negeri penghasil minyak terbesar di dunia. banyak jamaah menghabiskan waktu dengan khusyuk beribadah di masjidil haram, baik makkah maupun madinah; namun tidak sedikit yang masih membawa kebiasaan merokok, maupun sibuk dengan ceritanya masing-masing. na’udzubillah min dzalik. bagi anda yang belum mempunyai kesempatan mengunjungi kota suci makkah, siap-siap anda pasti akan menjadi pendengar setia cerita oleh-oleh dari para jamaah haji. karena panjangnya hari di saudi diisi dengan banyak wisata ke beberapa obyek bersejarah. cerita tentang eksotisnya masjid masih menjadi peringkat pertama, diikuti dengan pengalaman masing-masing jamaah; entah itu cerita tersesat atau sekedar cerita terkunci di kamar mandi. kemudian anda akan diajak berimajinasi, indahnya laut merah, masjid terapung, jabal rahmah, jabal nur dan sekitarnya. sekarang, giliran saya berbagi cerita dari salah satu sudut kota suci makkah. kali ini ada di sebuah komplek besar museum yang berisi benda-benda bersejarah; mulai dari kumpulan perkamen, manuskrip, hingga alat tenun kiswah ka’bah. saya yakin cerita ini amat langka, karena museum tidak dibuka untuk umum. hanya yang memegang surat ijin saja yang dapat mengunjungi, itupun dengan jam kunjung sangat terbatas. setiap masuk maksimal 100 jamaah, dengan waktu 20 menit. malam itu, bersama kami rombongan dari KBIH Al-ittihaad kabupaten magelang, ditambah 2 guide dari mahasiswa universitas ummul quro. kedatangan kami disambut oleh seorang pemandu museum, namanya yusuf. setidaknya itu yang saya tahu dari obrolan singkat kami. dia cukup lancar berbahasa indonesia, hasil dari belajarnya di kedutaan besar republik indonesia. pertama kali masuk, sebuah rangkaian kayu raksasa teronggok persis di sebelah kanan. tangga ka’bah. sedikit mata saya geser, subhanallah, sekumpulan batu-batu bertuliskan ayat qur’an dan benda benda bersejarah lainnya memanjakan mata. yusuf yang mendadak akrab dengan saya terus membuntuti, bukan menjelaskan, namun dia yang banyak bertanya. memang sedikit mengganggu, rupanya dia penasaran dengan saya dan teman saya yang aktif menggunakan bahasa arab. sedikit saya bilang, bahwa kita pemandu dari tim mahasiswa. situasi kembali bebas, jamaah haji terlihat sibuk dengan kamera dan handycam masing-masing. bahkan ada yang mengambil pose bersama yusuf si penjaga. sayang, waktu yang diberikan telah habis. namun alhamdulillah, kita bisa memanfaatkan dengan baik. jika anda berniat mengunjunginya, anda bisa melihat komponen ka’bah jaman dahulu; mulai dari tangga, pintu-pintu, kunci, tiang penyangga, kiswah (kain penutup) yang terdiri dari kain luar berwarna hitam dan dalam berwarna hijau, juga ada logam yang dibangun disekitar hajar aswad. selain komponen ka’bah, didapati juga pemintal kain kiswah, sumur zamzam tempo dulu, kantong air terbuat dari kulit, beberapa batu dengan pahatan tulisan arab, manuskrip, al-quran bertuliskan tangan dari zaman ke zaman, dn masih banyak lagi. perjalanan anda ke bumi nabi akan bernilai lebih jika anda mampu banyak bertadabur dari sejarah masa lalu, selamat berkunjung ke makkah.








Mas mas tulisanya ya mbok dikasih paragraf biar enak dibaca 🙂
sebenernya nih tulisan lama..
tp dulu nulisnya di notes facebook, juga dimuat di voa-islam.com
nah, kemaren cuma ngopy dr notes aja, tak pndah kesini,, tanpa edit2an…
makanya masih acak2an..
okkey deh,, ntar tak tata lagi..hehehe
pingin ke sana…
😦
ayo,, jangan cuma pengin aja.. mulai menabung dan berdoa…