kesetiaan terhadap Rasulullah


rasulullah
rasulullah

oleh: rafiq jauhary

Syarat awal seorang disebut muslim adalah ketika dia mengucapkan syahadatain (dua kesaksian). Kesaksian bahwa tiada Tuhan yang haq disembah kecuali hanya Allah, dan juga kesaksian bahwa Muhammad Rasulullah.

أشهد أن لا إله إلا الله, وأشهد أن محمدا رسول الله

Kesaksiannya terhadap Allah berarti menafikan penyembahan-penyembahan selainNya. Dan kesaksiannya terhadap Rasulullah berarti ketaatan sepenuhnya terhadap segala hal yang disampaikan oleh beliau.

Dua hal ini adalah suatu kesatuan yang mustahil akan terpisahkan, barang siapa taat terhadap Rasulullah maka dia berarti taat terhadap perintah Allah. Begitupun sebaliknya.

من أطاعني فقد أطاع الله ومن عصاني فقد عصى الله ومن أطاع أميري فقد أطاعني ومن عصى أميري فقد عصاني (رواه البخاري 6718)

Barang siapa yang taat kepadaku maka dia telah taat kepada Allah, dan barang siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Dan barang siapa yang taat kepada amir maka dia telah taat kepadaku, dan barang siapa yang bermaksiat kepada amir maka dia telah bermaksiat kepadaku (HR Bukhori 6718)

Yang dimaksud taat kepada Rasulullah adalah mentaati segala yang dibawa olehnya. Melebihi atau mengurangi syariat yang dibawa oleh Rasulullah adalah bentuk kemaksiatan terhadapnya. Dan inilah yang disebut bid’ah. Mustahil seorang yang sayang dan cinta kepada Rasulnya akan menyakiti syariat yang dibawanya dengan membuat syariat palsu.

Hukum membela Rasulullah

Pembelaan terhadap Rasulullah adalah bagian dari tuntutan sebuah kesaksian. Karena kesaksian tanpa dibarengi dengan perbuatan adalah sebuah ‘pembohongan’ terhadap Islam.

Dalam buku ensiklopedi pembelaan terhadap Nabi (mausu’ah ad-difa’ ‘an Rosulillah) karya Ali bin Naif dikatakan bahwasannya Imam Ishaq ibnu Rohawaih berkata: “ummat islam telah sepakat (ijma’) bahwasannya barang siapa yang mencela Allah atau mencela RasulNya atau membela sesuatu yang turun bukan dari Allah, atau membunuh Nabi dia telah kafir”

Al-khaththabi berkata: “saya tidak tahu jika ada seorang dari ummat islam yang berselisih tentang kewajiban membunuhnya”

Hal diatas disandarkan pada hadits Nabi:

عَنْ جَابِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ لِكَعْبِ بْنِ الْأَشْرَفِ فَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ أَتُحِبُّ أَنْ أَقْتُلَهُ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأْذَنْ لِي فَأَقُولَ قَالَ قَدْ فَعَلْتُ (رواه البخاري 3032)

Dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang hendak membunuh Ka’ab ibnu Asyraf, maka Muhammad bin Maslamah menyahut ‘Apakah Engkau suka jika aku membunuhnya?’ maka Rasul pun menjawab ‘ya’ maka Muhammad bin Maslamah berkata maka berilah aku izin untuk membunuhnya. Setelah itu dia pun berkata ‘Telah aku laksanakan’ (HR bukhori 3032)

Para sahabat telah banyak memberikan teladan tentang kesetiaannya terhadap Rasulullah. Diantara kisah patriotis terjadi pada perang badar, dua bocah kecil yang berumur 13 tahun, Muadz bin Amr dan Mu’adz bin Afra adalah cerita mengharukan dimana anak kecil yang berbekal kecintaannya terhadap Rasulullah mampu menebas betis Abu Jahal dan menjemput nyawanya dengan pedang yang terhunus. Itu semua terjadi hanya karena keduanya mendengar bahwa muka rosul pernah dibuat berdarah oleh Abu Jahal.

Bantahan terhadap perkataan Azyumardi Azra

Dalam sebuah acara di televisi swasta sang Profesor berkata “Kenapa harus marah, Nabi pun berdiam ketika orang-orang kafir mengejek dan melukainya” bagaimana kita menjawabnya?

1.       Hal tersebut terjadi pada saat ummat Islam berada di Makkah, syariat jihad belum diturunkan. Karena perintah jihad turun disaat tahun kedua Rasul berada di Madinah.

2.       Yang dihina adalah pribadi Muhammad, bukan mencela keRasulannya (syariat Islam). Karena Yahudi bani Qainuqa’ pun telah mengetahu apa resiko menghina syariat Islam. Suatu saat seorang diantara mereka menarik jilbab perempuan muslimah, mengetahui itu Rasul memerintahkan menghimpun pasukan dan mengusir bani Qainuqa’ dari Madinah.

3.       Kisah pasukan perang yang dipimpin Muhammad bin Maslamah dan Abu Nailah Al-Anshori atas perintah Rasul memerangi Ka’ab bin Al-Asyraf yang dengan syairnya dia menghujat Allah dan RasulNya.

2 Replies to “kesetiaan terhadap Rasulullah”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: