rezeki di tangan Alloh


masihkah ada diantara kita yang mempersoalkan masalah rizki? saya yakin ada yang berteriak dalam hati ingin mengacungkan jari tingi-tinggi dan berkata lantang “sayaaa”. hehehe, oke saya tidak mau mencemooh, tapi ini wajar saja.

begini, ada cerita zaman dahulu ketika saya mengenyam pendidikan di Makkah. pernah saya membaca sebuah syair apik tertempel di depan pintu photo copy-an depan kampus Umm Al-Qura University. dahulu sih saya ingat bait demi baitnya, tapi mungkin karena banyak maksiat kali ya jadi hafalannya hilang. hahaha, tapi insya Alloh pesan dari bait itu masih saya ingat kok.

tukang photo copy di makkah memang terbiasa memasang beberapa syair di depan lapaknya, selain ini adalah kebiasaan mereka beradu syair, juga ini adalah trik dalam promosi. syair itulah contohnya, seorang tukang photo copy menuliskan syair yang apik dalam komputer dan mencetaknya besar seukuran kertas A3 dengan kualitas cetak yang sangat baik.

dengan menampilkan syair itu dia berharap para pelanggan mendatangi mereka sekalipun hanya membaca isi syair, tapi ditengah ketertarikan orang membaca syair, mereka akan melihat betapa baik cetakan yang dihasilkan dari mesin photo copy yang dimilikinya dan betapa telitinya karyawan yang mengoperasikan. sebuah trik promosi sederhana, namun cukup memikat.

kita tinggalkan sejenak trik mereka, yang ingin saya katakan adalah apiknya isi syair itu. sebuah syair yang menyindir kita habis-habisan dan membandingkan dengan burung pipit. lihatlah! burung pipit tak pernah merasa ketakutan akan nikmat Alloh, dia sangat mengerti bahwa Alloh tak pernah dzolim dalam membagi rizki. dan cobalah lihat, adakah diantara burung pipit yang sangat lemah dan kecil itu mati hanya karena Alloh menahan rizki untuknya? tak pernah! namun kita? alangkah dzolimnya kita sehingga membiarkan diri kita ketakutan tidak mendapatkan rizki sementara Alloh adalah Maha pemberi rizki.

hhh… sayang sekali saya tidak bisa memberikan syair itu secara utuh. tapi ada satu kisah menarik yang saya kira juga dapat menambah keyakinan kita bahwa rizki tak perlu kita khawatirkan. konon dahulu Nabi Sulaiman yang ketika itu memelihara seekor semut bertanya pada semut tersebut. (jangan lupa, Nabi Sulaiman memang diberi kelebihan oleh Alloh dapat berbicara dengan hewan dan jin).

“wahai semut, berapa buah yang kamu makan dalam satu tahun?” tanya Nabi Sulaiman pada seekor semut.

“saya makan tiga buah dalam satu tahun” jawab semut.

dengan jawaban itu maka Nabi Sulaiman memasukkan seekor semut ke dalam kotak dengan memberikan tiga buah untuk persediaan makanan selama satu tahun kemudian meninggalkannya pergi.

tepat satu tahun setelah kepergian nabi Sulaiman, beliau kembali melihat semut yang dipeliharanya dan mendapati sesuatu yang tidak sesuai dengan keterangan yang didapati.

“wahai semut, bukankah kamu berkata dalam satu tahun menghabiskan tiga buah untuk bertahan hidup?”

“ya betul wahai Nabi” jawab semut

“lalu mengapa dalam setahun saya meninggalkanmu kamu hanya memakan satu setengah buah dan menyisakan satu setengah lagi?” Tanya Nabi Sulaiman penuh selidik.

“wahai Nabi, ketika saya berada di alam bebas saya tidak pernah takut kekurangan makan. saya sangat yakin bahwa Alloh adalah Maha memberi rizki, Alloh tidak pernah lupa memberi saya makan. adapun setelah engkau memasukkan saya dalam kotakmu saya tidak yakin apakah engkau akan teringat memberi makan aku tahun depan, ataukah meninggalkan saya. karenanya saya menyisakan buah ini untuk persediaan makan saya satu tahun kedepan.”

sebuah cerita singkat. entah saya pun belum dapat memastikan kebenaran cerita ini. namun terlepas dari benar atau salahnya tentu sebuah pelajaran besar dapat kita tarik. yakni tentang keMaha pemberi rizkinya Alloh dan kelemahan manusia.

kura-kura
kura-kura

oiya satu lagi, sengaja saya menulis ini semua karena saya pun baru saja mendapati sebuah keheranan. sudah hampir satu tahun ini saya memelihara kura-kura kecil dalam kolam di belakang rumah bersama dengan ikan lainnya seperti koi, komet, panca warna, patin, sapu-sapu dan lainnya. indah sekali, sebuah ekosistem buatan yang sangat menyenangkan.

dua bulan lalu ketika saya merenovasi kolam, beberapa ikan saya pindahkan dalam kolam lainnya. namun disaat itu saya kehilangan seekor kura-kura yang semula saya tempatkan pada kolam kecil dengan dinding yang tidak tinggi. berhari-hari saya mencari, tapi tak kunjung ditemukan. kura-kura itu keluar dari kolam yang saya sediakan dan kembali ke alam bebas.

pagi ini saat adik saya membuka-buka kardus yang teronggok di pojok luar dapur, terkejut sekali ia mendapati kura-kura itu tampak sehat terdiam di balik kardus. seisi rumah sempat terheran, bagaimana dia dapat bertahan hidup selama dua bulan sementara kami lalai memberinya makan yang biasa disediakan dalam kolam? Alloh Maha memberi rizki, itulah jawabannya. dan ini menjadikan saya teringat dengan kedua kisah hewan yang sebelumnya saya tuliskan diatas.

—–

teman, marilah ketiga kisah hewan ini kita jadikan sebuah pelajaran berharga. tentang besarnya tawakkal seekor hewan pada Alloh. yakinlah Alloh Maha memberi rizki pada makhluqnya yang berusaha, tanpa terkecuali!

jika kita diberikan jatah rizki sejumlah lima juta di bulan ini, kemudian menyisihkan satu juta darinya untuk shodaqoh bukan berarti yang tersisa untuk kita hanya empat juta saja! Alloh akan menggantinya! bahkan dengan pengganti yang lebih!

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: