Oleh: Rafiq Jauhary
(penulis buku, pembimbing ibadah haji dan umroh)
Musim haji telah tiba, jamaah haji pun mulai dari tanggal 9 September sudah berada di Embarkasi dan akan diterbangkan menuju Tanah Suci pada hari Selasa, 10 September 2013. Lantas apa saja kebutuhan yang mesti dipersiapkan jamaah jamaah sebelum menunaikan ibadah haji?
Berikut adalah 7 hal yang perlu dipersiapkan jamaah sebelum berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci:
1. Pakaian dalam koper dan tas tenteng

Setiap jamaah haji lazimnya akan mendapatkan fasilitas berupa 3 buah tas yakni satu buah koper yang dapat memuat hingga 30 kg, satu buah tas tenteng yang dapat dibawa hingga ke kabin pesawat, dan satu lagi tas kecil yang sering disebut sebagai ‘tas paspor’ dan dapat dikalungkan di leher.
Tidak semua keperluan (terutama pakaian) dimasukkan dalam koper. Karenanya kenali barang anda! Jika anda beribadah haji dengan rute Indonesia–Jeddah-Makkah (atau dalam haji regular dikenal dengan istilah Gelombang ke-dua) maka pastikan kain ihrom anda dimasukkan dalam tas tenteng. Hal ini dikarenakan kain ihrom akan anda kenakan sejak dari pesawat atau bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.
Mengapa demikian? Karena hanya tas tenteng yang dapat anda bawa ketika berada di kabin pesawat atau anda buka di bandara. Sementara koper akan dibawa di bagasi pesawat. Adapun untuk gelombang pertama dengan rute Indonesia-Jeddah-Madinah tas tenteng tidak banyak terpakai, maka dapat anda isi dengan makanan ringan atau jaket.
Lantas apa saja yang perlu anda bawa? Minimalkan barang yang anda bawa, jangan terlalu banyak membawa pakaian. begitupun dengan barang lain seperti sabun atau peralatan lainnya. Jika anda dapat membelinya di Tanah Suci, tidak perlu kerepotan harus membawa dari rumah.
Sedangkan hal yang terlarang secara umum adalah cairan diatas 100 ml, benda tajam dan berbahan logam. Namun jika anda ingin membawa pisau atau gunting, anda diperkenankan untuk memasukkannya dalam koper.
2. Obat-obatan dan masker

Bukan lagi menjadi rahasia, sebagian besar jamaah haji diberangkatkan menuju Tanah Suci dengan kondisi kesehatan berkategori Risti (Resiko Tinggi). Maka kebutuhan akan obat menjadi sangat penting.
Sekalipun dalam setiap Kloter (kelompok Terbang) telah didampingi dengan seorang dokter dan dua orang paramedis, hendaknya kita tetap mempersiapkan obat-obatan terutama yang bersifat pribadi. Bagaimana dengan pemeriksaan? Jangan takut. Karena membawa obat bukanlah larangan, namun jika ditanya oleh petugas bandara dan anda kesutan untuk menjawabnya, anda hanya perlu menunjukkan resep dari dokter.
Cuaca musim haji tahun ini (2013 / 1434 H) masih cukup panas. Berkisar antara 40 hingga 45 derajat celcius. Maka jaga kondisi fisik, perbanyak mengkonsumsi sayur, buah dan susu. Obat-obatan multivitamin dan penambah darah bisa juga anda persiapkan.
Bagaimana dengan Virus corona yang akhir-akhir ini banyak beredar di Arab Saudi? Insya Alloh selain dengan kondisi fisik yang sehat, anda dapat mencegahnya dengan masker.
Dengan cuaca yang cukup panas, beberapa orang akan mulai tampak mimisan dan mengeluarkan darah dari hidung. Jangan panik! Ini hal biasa. Anda hanya perlu mengguyurkan air ke kepala karena dengan ini pembuluh darah akan cepat menghentikan darah yang keluar. Selain mimisan, kelembaban udara juga sering menjadi kendala. Kulit akan mudah pecah dan kadang hingga mengeluarkan darah. Maka siapkan lotion, lipgloss atau juga dapat menggunakan minyak zaitun.
3. Makanan kering dan lauk

Sekalipun Jamaah haji regular dapat memasak sendiri selama di Makkah dan disediakan makanan selama Armina dan di Madinah, begitupun dengan jamaah haji khusus yang disediakan makanan sepanjang perjalanan, tentu makanan kering dan lauk tetaplah dibutuhkan. Sering kali makanan yang tersedia kurang bersahabat bagi lidah kita, dan disinilah lauk yang kita bawa dari rumah dapat sangat membantu.
Lauk yang tahan lama seperti abon, dendeng, kering tempe, bawang goreng sering menjadi pilihan. Adapun makanan / kue kering kemasan juga sering dibawa oleh jamaah haji untuk camilan. Adapun untuk mie instan anda tak perlu kuatir, karena hampir di setiap toko dapat ditemukan mie instan dengan mudah.
4. Uang tunai

Selain living cost sejumlah 1500 riyal yang dibagikan untuk jamaah haji reguler, masih banyak jamaah yang menanyakan bagaimana dengan masalah uang tunai tambahan.
Untuk masalah ini anda dapat mulai menukarkan uang anda sejak dari Indonesia, atau membawa dalam bentuk USD. Namun sering kali justru penukaran di Tanah Suci lebih nyaman dan harganya pun lebih murah. Jangan takut, mudah sekali kita dapati money changer di sepanjang jalan. Prosedurnya pun mudah karena para penjaga juga menguasai bahasa Indonesia.
Sedangkan untuk anda yang membawa kartu ATM atau kartu kredit, pastikan terlebih dahulu bahwa kartu anda telah memiliki jaringan internasional baik dengan visa atau mastercard.
5. Identitas diri dan Alat komunikasi

Jamaah tersesat hingga kini memang masih menjadi kendala, namun anda dapat meminimalisir dengan membuat kartu identitas. Tuliskan dalam kartu itu nama yang jelas, nomer kloter dan embarkasi, alamat rumah dan maktab. Usahakan dalam kartu itu tertulis nomer telepon pembimbing yang dapat berbahasa Arab dan Inggris. Sehingga begitu tersesat anda cukup menunjukkan identitas tersebut kepada siapapun. Baik penjaga toko atau polisi. Mereka pun dengan senang hati akan menelepon nomor yang tertera dalam kartu identitas tersebut.
Hal yang perlu diwaspadai adalah. Jangan mudah percaya dengan orang yang mengaku petugas haji Indonesia. Anda dapat mengikuti dia, namun jangan pernah menyerahkan barang anda baik berupa tas atau lainnya. Kejahatan dengan modus seperti ini semakin marak terjadi.
adapun alat komunikasi, selain menggunakan operator seluler dari Tanah Air, anda juga dapat memakai operator lokal di Arab Saudi. Dan ini justru lebih murah dan nyaman.
6. Jadwal dan rencana kegiatan

Jangan biarkan perjalanan ibadah anda terasa hampa tanpa ada kegiatan berarti. kebingungan untuk mengisi waktu diantara puluhan hari di Tanah Suci adalah hal yang amat memalukan.
Sekalipun pembimbing anda telah membuatkan jadwal kegiatan, namun buatlah jadwal harian pribadi. Tentukan kapan anda harus berangkat ke masjid, kapan harus memasak, mencuci, berdoa, membaca Al-Quran. Catatlah apa saja yang anda kehendaki untuk didoakan di tempat-tempat mustajab. Begitupun dengan titipan doa dari keluarga atau kerabat anda.
7. Taqwa

Setelah anda mempersiapkan semuanya dengan baik, maka saya ingatkan akan sebuah perbekalan yang jangan sampai anda lupakan. Tentu saja karena ini adalah bekal yang paling baik. Hal inipun disampaikan Rosululloh manakala datang jamaah haji dari Yaman yang dia justru meminta-minta begitu tiba di Makkah, Rosululloh ketika itu langsung membacakan sebuah ayat “dan berbekal-lah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa”.
Lantas bagaimana untuk dapat bertaqwa? Anda dapat memulai dengan memperhatikan tingkat ketaatan pada Alloh. Mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarangNya. Selain Taat, anda juga perlu mengingat akan kebesaranNya sehingga dengan demikian anda mengetahui siapa yang harus ditakuti.
Setelah Taat dan rasa takut pada Alloh. Hal terakhir yang perlu anda persiapkan untuk dapat bertaqwa adalah menjauhi dosa. Ketika ketiga hal ini telah anda raih maka saya mengucapkan bagi anda para jamaah haji Indonesia “zawwadakumullohut taqwa, waghofaro dzanbakum, wa yassaro lakumul khoiro, haitsuma kuntum” (semoga Alloh menambahkan taqwa bagi anda sekalian, mengampuni dosa anda sekalian, dan memudahkan segala kebaikan dimanapun anda sekalian berada). Semoga mendapatkan haji yang mabrur. Amin.
untuk mengetahui peta pemondokan haji indonesia, klik link berikut
https://rafiqjauhary.com/2013/09/18/peta-pemondokan-haji-indonesia/
ya allah semoga sesudah nya membaca artikel ini kami sekeluarga semoga bisa pergi juga ke tanah suci aminn ya robal alamin