
الأخت التي رمزت لاسمها ب. ن . ف . من الدلم تقول في سؤالها: ما حكم من أخر الحج بدون عذر وهو قادر عليه ومستطيع؟
Seorang perempuan berinisial BNF dari Kota Ad-Dalam (salah satu kota di Arab Saudi, 20 kilometer dari Riyadh) berkata dalam pertanyaannya: “Apa hukum bagi orang yang menunda Haji tanpa adanya udzur padahal dia mampu?
Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baaz menjawab:
من قدر على الحج ولم يحج الفريضة وأخره لغير عذر، فقد أتى منكراً عظيماً ومعصية كبيرة، فالواجب عليه التوبة إلى الله من ذلك والبدار بالحج؛ لقول الله سبحانه: وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ، ولقول النبي صلى الله عليه وسلم: ((بني الإسلام على خمس: شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمداً رسول الله، وإقام الصلاة، وإيتاء الزكاة، وصوم رمضان، وحج البيت)) متفق على صحته، ولقوله صلى الله عليه وسلم، لما سأله جبرائيل عليه السلام عن الإسلام، قال: ((أن تشهد أن لا إله إلا الله وأن محمداً رسول الله، وتقيم الصلاة، وتؤتي الزكاة ، وتصوم رمضان، وتحج البيت إن استطعت إليه سبيلاً)) أخرجه مسلم في صحيحه، من حديث عمر بن الخطاب رضي الله عنه. والله ولي التوفيق.
Barangsiapa mampu melakukan ibadah Haji sedangkan dia tidak kunjung mengerjakannya bahkan menundanya tanpa ada udzur, maka dia telah mendatangi suatu kemunkaran dan kemaksiatan yang besar. Maka diwajibkan baginya untuk bertaubat kepada Allah dari perbuatan tersebut dan supaya menyegerakan beribadah Haji, sebagaimana Firman Allah: “Dan telah Allah wajibkan atas manusia beribadah Haji di Baitullah bagi siapa saja yang mampu dalam menempuhnya. dan barang siapa yang kufur (mengingkarinya) sesungguhnya Allah Maha kaya atas semesta alam.”. Rasulullah bersabda: “Telah ditegakkan Islam atas lima perkara: 1. Persaksian bahwa tiada Tuhan yang patut disembah kecuali hanya Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, 2. Pendirian Shalat, 3. Penunaian Zakat, 4. Puasa Ramadhan, 5. Haji di Baitullah” Keshahihan hadits ini telah disepakati.
Rasulullah juga bersabda di saat ditanya oleh Jibril ‘alaihis salam tentang Islam, beliau bersabda: “Agar bersaksi bahwa tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah, dan agar mendirikan Shalat, dan agar menunaikan Zakat, dan agar Puasa Ramadhan, dan agar Haji di Baitullah andaikan engkau mampu dalam menjalankannya.” Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya, dari Umar bin Khattab -semoga Allah Ridha atasnya. wallahu waliyut taufiq.
diterjemahkan dari http://www.binbaz.org.sa/mat/646
Dari Fatwa tersebut dapat kita simpulkan bahwa ibadah Haji hendaknya dikerjakan dengan segera, namun melihat antrean haji saat ini di Indonesia dan beberapa negara seperti malaysia yang begitu panjang, perlu diadakan kajian lebih lanjut, Namun poin yang tetap kita ambil adalah Ibadah Haji hendaknya disegerakan, diantara bentuk usaha kita dalam menyegerakan adalah dengan mendaftar agar mendapatkan nomor porsi antrean kuota.
pembahasan lebih lanjut bisa anda simak pada link berikut https://rafiqjauhary.com/2013/07/17/tidak-mendapat-kuota-haji/