
Sejatinya sejak kemarin saya ingin menuliskan masalah ini, namun waktu malam hari yang biasanya saya gunakan untuk blogging hari lalu harus tersita karena sebuah Novel karya mbak Hanum (99 Cahaya di Langit Eropa) yang begitu menggoda. Novel setebal 400-an halaman ini pun akhirnya berhasil saya lahap dalam waktu kurang dari 5 jam (padahal disambi chatting dan BBMan).
Hari ini saya pulang sore hari seperti biasa, begitu tiba di rumah dan memandang laptop bayangan saya adalah ‘blog’ karena ingin sesegera mungkin mengeluarkan uneg-uneg yang mengganjal. Bahkan saking kesusunya, sebelum membuka wordpress saya sudah terlebih dahulu menulisnya di facebook, hehe.. (maaf kebelet)
Baik, mari kita bicarakan..
Ideologi Transnasional. Kata-kata itu belakangan ini semakin masyhur, dan semakin dijadikan batu untuk melempari aktifitas teman-teman yang aktif di beberapa kegiatan Islam. Dikatakannya aktifitas teman-teman di HTI, Ikhwanul Muslimin, Salafy, Jamaah Tabligh yang memang membawa ideologi dari luar Indonesia sebagai biang kerusuhan dan cekcok antar ummat Islam dan juga sesama Ummat Islam di Indonesia.
Katanya.. Ideologi itu tidak cocok dengan kultur masyarakat Indonesia, bahkan dijadikan sebagai kambing hitam setiap kali ada kerusuhan yang terjadi di beberapa tempat. Padahal, lihat saja berapa banyak tawuran antar pelajar, kisruh antar fans sepakbola atau tawuran preman sama sekali tidak ada kaitannya dengan aktifitas teman-teman tersebut, padahal jumlah tawuran seperti itu jauh lebih banyak.
Hitung sajalah, dalam satu tahun berapa tawuran yang terjadi? dan berapa jumlah yang berkaitan dengan ajaran yang mereka katakan transnasional ini? ini membuat kita membuka mata, bahwa mereka adalah orang-orang yang bermulut besar.
Namun anehnya, setiap kali membahas istilah ‘transnasional’ mereka sama sekali tidak pernah mengaitkan syiah dengan ini, begitupun dengan ahmadiyah. dan juga.. mereka tidak pernah melihat pada dirinya sendiri, mereka lah sang aliran transnasional perusak sebenarnya..
Tidak percaya? silakan simak pemaparan saya.
1. Seluruh kelompok yang kerap disebut mereka, mulai dari Salafy, HTI, Ikhwanul Muslimin dll. lahir dari rahim yang sama (Al-Quran dan Al-Hadits). Dan Islam di Indonesia pun sama, Islam datang di Indonesia sebagai Agama baru (sebelumnya Hindu, Budha, Animisme). Islam diterima sebagai Agama yang baik dengan landasan Al-Quran dan Al-Hadits. Ini adalah ajaran yang sama seperti yang diyakini oleh HTI, Salafi, ikhwanul Muslimin dll.. Artinya, kita bersaudara.. Dan tidak ada masalah diantara kita
2. Ahmadiyah, Syiah adalah ideologi yang juga diimpor dari negeri luar. ajarannya jelas menyesatkan (kesesatannya tidak perlu saya bahas disini karena anda pun saya yakin telah mengetahuinya). Mereka memiliki Kitab suci yang berbeda, mencela para sahabat dan juga bentuk kesesatan lainnya.. mereka ini adalah perusak keyakinan Islam yang telah lama mengakar di Indonesia
3. Islam Liberal bahkan lebih parah. Mereka lahir dari budaya barat, menjajah islam, memecah belah, membedah sesukanya permasalahan islam dan membahasnya sesuka mereka.. tanpa adab, tanpa didasari keimanan, tanpa adanya penghargaan terhadap jasa para ulama..
Bahkan dengan lantangnya mereka mengatakan Al-Quran sudah usang, pemikiran para ulama rancu, sikap para ulama tidak berdasarkan sosilogi dan antropologi, fatwanya membuat para investor negeri ini lari dll..
yaa.. merekalah penjahatnya sebenarnya.. yang ada di kepalanya adalah ideologi transnasional yang sangat berbahaya..