Cara Membuat Itinerary Umrah


Tahukah anda, maoritas travel perjalanan umrah dalam setiap perjalanannya dipimpin oleh seorang ustadz pembimbing yang juga merangkap sebagai Tour Leader. Lazimnya seorang Tour Leader seharusnya si ustadz pun mampu membuat itinerary untuk perjalanannya. Namun ternyata tidak, bahkan saya dapat mengatakan lebih dari 50% para Tour Leader tak mampu membuatnya. Mengapa beliau tidak membuatnya? ada beberapa kemungkinan:

  1. Karena Sibuk
  2. Karena tidak tahu kalau perjalanan tuh harus terjadwal (terbiasa amburadul)
  3. Tidak mau membuatnya karena memang seperti itu gaya kepemimpinannya
  4. Tidak bisa membuatnya karena tidak tahu seperti apa wujudnya itinerary, atau
  5. Belum memiliki banyak pengalaman mengantar jamaah umrah sehingga belum bisa membuat itinerary. Belum tahu berapa lama perjalanan Makkah-Jeddah dan lainnya.

Nah dalam artikel ini saya akan sedikit berbagi tips caranya seorang Tour Leader membuat itinerary / schedule. Simak penjelasan saya dalam contoh riil berikut di bawah ini..

Tanggal 18 desember 2013 pukul 03:40 insya Allah pesawat saya (EK 801) akan mendarat di Bandara International King Abdul Aziz Jeddah. Ingat, seorang Tour Leader harus tahu kode pesawat, ada GA, EK, SV, JT dan lainnya.. begitupun dengan jadwal penerbangannya. Untuk menunjang kemahiran dalam masalah penerbangan, Bahasa Inggris adalah modal utama.

Karena ini adalah Jamaah Umrah, hal yang perlu saya perhatikan pertama kali adalah ‘waktu shalat’. Maka saya pun menengok http://www.islamicfinder.org/ untuk mendapatkan jadwal shalat di kota Makkah berdasarkan kalender Umm Al-Qura University.

Jadawl Shalat Kota Makkah, Bulan Desember 2013
Jadawl Shalat Kota Makkah, Bulan Desember 2013

Tapi sebelum saya beranjak ke pembahasan selanjutnya, akan saya sampaikan mengapa saya memilih penerbangan hari Jumat? karena saya memiliki pertimbangan rombongan saya supaya menjalankan Ibadah Shalat Jumat di Masjidil Haram. Jadi semuanya telah diperhitungkan.

Kembali ke masalah tadi, dalam jadwal shalat disana saya dapati waktu shubuh masuk pada pukul 05:31. Sedangkan untuk urusan check-in keimigrasian di dalam bandara, pengurusan bagasi dan urusan lainnya di dalam bandara kira-kira akan memakan waktu 1,5 jam.

Jika urusan di bandara akan selesai pukul 05:10 sedangkan waktu shalat baru akan tiba pada pukul 05:31, saya pun lebih memilih untuk menunggu di bandara dan mengerjakan shalat di masjid bandara. hal ini saya pilih karena masjid di Arab Saudi jarang membuka pintu untuk perempuan (karena rata2 shaf perempuan selalu kosong). Sebenarnya ada masjid besar yang kerap dijadikan tempat transit para jamaah, namun tempatnya di daerah Sumaisyi, untuk menuju kesana setidaknya memerlukan waktu 1 jam. tidak memungkinkan.

Ada pula kemungkinan lain, yakni mengajak para jamaah ke beberapa wisma yang ada di sekitar bandara. Namun ini akan memakan biaya yang tidak sedikit. Ingat, tour leader harus menguasai trip perjalanan, harus cerdas dan juga harus hemat.

Setelah para jamaah menyelesaikan shalat subuhnya di bandara, misalkan kita berikan waktu shalat hingga pukul 06:00, maka para jamaah akan tiba di Makkah pukul 08:00. Karena perjalanan menuju Makkah menempuh waktu 2 jam.

Biasanya para jamaah setiba di Makkah mereka akan dibawa masuk ke restoran hotel, dibagi kunci kamar dipersilakan istirahat 1 atau 2 jam, barulah kemudian memulai beribadah umrah.

Disini ada permasalahan kedua, jika kita mengikuti ‘kebiasaan’ yang kerap diterapkan para tour leader. Maka jamaah akan dibiarkan beristirahat hingga Dhuhur, dan memulai beribadah umrah pukul 13:00. Namun perhatikan, waktu shalat Asharnya pukul berapa? ternyata waktu shalat ashar ada pukul 15:22. Ini artinya kita hanya memiliki waktu 2 jam 22 menit untuk menjalankan ibadah umrah. Cukupkah? untuk standar ibadah umrah yang baik dengan sekian banyak rombongan, waktu itu tidak akan cukup.

Yang perlu anda catat, rombongan jamaah yang menjalankan umrah akan pecah manakala pelaksanaan umrahnya bertemu dengan shalat jamaah. Para jamaah umrah akan tercerai berai.

Lantas, apakah harus menunggu hingga usai shalat Isya agar memiliki waktu panjang dalam melaksanakan umrah? Saya kira tidak. Trus kapan?

Saya merasa tidak ada salahnya jika jamaah setiba di Makkah pukul delapan pagi, diajak untuk bersuci dan membuang hajat (misalkan 1 jam), kemudian mereka langsung diajak untuk menjalankan ibadah umrah.. Waktu dari pukul sembilan hingga 12:18 saya kira cukup panjang. Ada waktu 3 jam 18 menit.

Namun jika setiba di Makkah, diberi waktu untuk bersuci selama 1 jam kemudian langsung diajak menjalankan Umrah, apakah mereka tidak lapar? Tentu tidak, karena di atas pesawat (1 jam sebelum mendarat) mereka sudah diberi makan, begitupun setiba di bandara jeddah, mereka sudah dibagi makanan dengan Nasi Kotak.

Naah.. Ini adalah contoh pembuatan itinerary pelaksanaan umrah.. dan saya terbiasa membuat seperti ini secara rapi dalam buku untuk pelaksanaak umrah selama 11 hari atau bahkan pelaksanaan haji selama 40 hari..

Disana ada banyak pertimbangan, dan butuh banyak pengalaman.. Seorang Tour Leader harus berani membuat jalan pintas agar pelaksanaan umrah bagi para jamaah semakin lancar.. Pengin konsultasi pembuatan Itinerary perjalanan umrah, barangkali anda bisa mengirimkan ke contact@rafiqjauhary.com atau rafiq.jauhary@yahoo.com

2 Replies to “Cara Membuat Itinerary Umrah”

  1. Subhanallah…andai antum merupakan bagian dari kami..antum merupakan salah satu asset yg berharga. Pembuatan itenary kebanyakan memang seperti yang tlh antum katakan..tdk semuanya akan bisa…
    Barokallah ya akhi..

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: