Keutamaan Ayat 25 dari Surat Al-Isra


love your parents
love your parents

Oleh: Rafiq Jauhary

Terdapat banyak keutamaan yang termuat dalam ayat ke 25 dari Surat Al-Isra, namun agar tidak terpisah dengan pesan dalam ayat sebelumnya, silakan simak pendahuluannya dalam ayat ke 23 dan 24 berikut:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (23) وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (24)

Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah satu diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, jangan sekali-kali kamu mengatakan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka serta ucapkanlah perkataan yang mulia. Rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah ‘wahai tuhanku, kasihanilah mereka, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”

رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ إِنْ تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلْأَوَّابِينَ غَفُورًا (25)

Rabbmu telah mengetahui apa yang ada dalah hatimu. Jika kamu orang-orang yang baik, sesungguhnya Ia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat (QS Al-Isra 23-25)

 

Pelajaran yang dapat diambil dari ayat ke 25 dari Surat Al-Isra:

  • Bahwasannya setiap orang pernah berkata sesuatu dengan perkataan yang kurang menyenangkan di hati orang tua (baik perkataan kasar atau dengan nada keras) dengan niat baik atau memang niatan buruk.
  • Namun jangan khawatir, Allah Maha Mengetahui apa yang kita maksudkan dalam perkataan tersebut.
  • Jika yang dimaksudnya adalah untuk kebaikan, maka Allah Maha Mengetahui, sekalipun hendaknya dia tetap berkata dengan perkataan yang lebih santun.
  • Namun jika memang perkataannya yang kasar itu dikeluarkannya juga dengan maksud yang buruk, segeralah bertaubat (karena melakukan perbuatan durhaka, cepat atau lambat dapat mencelakai pelakunya di dunia dan akhirat).
  • Hendaknya jangan berputus asa dikala taubat dan memohon ampun, karena Allah Maha Pengampun atas siapa saja hambaNya yang mau bertaubat.

 

Referensi:

Al Adawi, Musthafa. 2013. Fikih Birrul Walidain. Solo: Al Qowam

Ibnu Katsir. 1999. Tafsir Al Quranul Adhim. Makkah: Dar Thaibah

Ibnu Asyur. At Tahrir Wat Tanwir Minat Tafsir. altafsir.com

 

– – – – – – – – –

* Makalah ini disampaikan dalam Pengajian Ahad Pagi untuk ibu-ibu di Masjid Umar Bin Khattab Grabag Magelang

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: