
Masih berada di suasana pemilu, saya ingin memunculkan sebuah kisah tentang para pengendali empat elemen dunia ini, pengendali udara, air, tanah dan api. Cerita ini ada dalam sebuah komik dan film kartun berjudul Avatar.
Singkat cerita, dalam kartun ini disampaikan bahwa terdapat dua dunia di alam semesta ini. Alam Roh dan Alam Manusia. Keduanya dihubungkan melalui dua portal yang dijembatani oleh seorang Avatar. Avatar sendiri adalah seorang yang dipilih oleh Roh bernama Raava (Roh kebaikan) untuk menjadi penghubung antara dua alam dan makhluknya, karenanya seorang Avatar mendapatkan keistimewaan dapat menguasai pengendalian udara, air, tanah dan api. Sementara lainnya hanya mampu mengendalikan satu elemen saja, bahkan beberapa orang tidak dapat mengendalikan elemen apapun.
Nah, selanjutnya dalam salah satu scene dari film ini dikisahkan bahwa dunia manusia dan roh akan melalui suatu masa dimana Roh Kebaikan (Raava) akan bertarung melawan Roh Kejahatan (Vaatu). Momen ini terjadi ketika planet dalam alam semesta ini berada dalam satu garis dan kedua portal dunia ini dibuka, momen ini dinamakan dengan istilah Harmonic Convergence. Pada saat itulah kekuatan dua roh semakin menguat dan pertempuran akan terjadi.
Anda yang tidak mengikuti cerita ini akan bertanya, mengapa perlu diadakan pertempuran? Karena pada pertempuran inilah si pemenang akan menjadi penguasa dunia selama 10.000 tahun hingga Harmonic Convergence tiba lagi.
Sekalipun pada dasarnya Harmonic Convergence adalah pertempuran antara Vaatu dan Raava, namun beberapa pengendali elemen dan roh dilibatkan di dalamnya. Pendukung Vaatu adalah para Roh jahat, Unalaq (kepala suku air), kedua anaknya dan pasukannya. Sedangkan pendukung Raava adalah Avatar Korra, Tenzin (master spiritual, putra avatar terdahulu), Kaya (pengendali air, putri avatar terdahulu) dan juga Torlak (mantan kandidat kepala suku air yang dikhianati).
Cerita pun berjalan dengan begitu serunya, tak perlu dibayangkan. Anda dapat langsung menontonnya 🙂
Kini saya ingin menarik jalan cerita ini pada masalah yang kita alami. Saya membayangkan Harmonic Convergence adalah event Pemilu Presiden. Pada saat ini hampir seluruh masyarakat mempercayai bahwa pada saat inilah nasib negeri sedang dipertaruhkan. Jika pada Harmonic Convergence momen ini terulang setiap 10.000 tahun, namun pada pemilu di negeri ini terulang setiap lima tahun.
Jika pada Harmonic Convergence pertarungan terjadi antara Vaatu dengan Raava, namun di negeri ini terjadi antara Prabowo dan Jokowi. Terserah anda menempatkan siapa yang ada di posisi Raava atau Vaatu.
Jika ini adalah pemilu, maka siapa yang terlibat dalam event ini untuk memenangkan salah satu capres tentu tim sukses ini adalah para politisi. Namun dalam Harmonic Convergence orang-orang yang terlibat di dalamnya adalah para pengendali elemen (benders). Dalam pemilu rakyat biasa atau akademisi pun kurang diperhatikan, bahkan dikecilkan perannya. Begitupun dalam Harmonic Convergence seolah yang dapat dilibatkan hanyalah para bender.
Disinilah letak kesalahannya, oleh karena itu saya ingin memunculkan sosok Commander Bumi. Jika dibanding dengan lainnya, dia adalah non bender, namun justru karena itulah dia unggul dan memiliki jalan berpikir lain. Karena itu dia dapat menolong para bender yang tertahan.
Saya ingin mengajak anda untuk mencontoh Commander Bumi. Sekalipun kita adalah rakyat biasa non-politisi, jangan katakan bahwa kita tidak mampu berbuat apapun dalam memajukan negeri. Dan jangan terkungkung dalam pola pikir bahwa perubahan negeri hanya dapat ditentukan melalui pemilu, dan hanya dilakukan oleh para politisi. Tidak!
Suatu saat ketika Avatar dan pasukannya hendak memasuki portal guna bertarung dengan Raava (Roh Jahat), para pasukan Raava menghalangi. dalam waktu sekejap Avatar dan seluruh pasukannya pun berhasil ditangkap dan disekap di dalam sebuah tenda besar. Mereka yang terdiri dari pengendali Udara, Air, Bumi dan Api dengan mudahnya dapat dilumpuhkan karena jalan berpikir mereka yang sama dan langkahnya pun mudah ditebak.
Seluruhnya terlalu mengunggulkan pengendalian elemennya dan mengabaikan pengembangan otak kanannya yang kreatif, seolah kekuatan mereka hanya ada pada pengendalian elemen. Selain itu mereka semua terlalu fokus dengan event Harmony Convergence dan mengecilkan cara lain untuk menyelamatkan dunia, seolah tiada cara lain menyelamatkan dunia selain dengan pertarungan Harmony Convergence.
Namun Commander Bumi yang seorang non-bender memiliki sudut pandang berbeda, otak jeniusnya selalu membuat kejutan-kejutan yang sulit ditebak. Ia yang seorang non-bender tentu tidak terlalu berharap dapat terlibat langsung dengan pertarungan melawan Vaatu di Harmonic Convergence, inilah yang membuat kreatifitasnya muncul. Avatar dan para bender terlalu mengandalkan pengendaliannya untuk melawan Roh jahat, namun Commander Bumi justru memiliki sudut pandang bagaimana menjinakkan Roh Jahat. Umpamakan saja ini adalah Dakwah.
Yaa, lebih mudahnya dapat kita simpulkan bahwa Commander Bumi tidak terlalu berharap pada Pemilu (Harmonic Convergence) karena dia bukanlah politisi (Bender), karenanya dia fokus pada Dakwah.
Tahukah anda? seperti apa hasilnya? Sebuah Roh Jahat yang nyaris membunuhnya berhasil dijinakkan dengan bantuan seruling kecil.
Selain itu Bumi juga memiliki semangat untuk melawan pasukan Unalaq sekalipun dengan perbekalan minim, semangat jihadnya tinggi. Dan dalam cerita itu melalui robot yang dikendarainya ia mampu menghancurkan camp militer milik pasukan Unalaq dan membebaskan Avatar dan pasukannya. Inilah kekuatan Jihad, dan sekali lagi dia berhasil menunggangi Roh Jahat (politisi) yang marah untuk menghancurkan camp milik mereka.

Mengambil Pelajaran
Dari kisah Fiksi ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa Pemilu bukanlah satu-satunya jalan untuk mengubah nasib suatu negeri, terlebih kita yang bukan seorang politisi maka tak perlu bagi kita mengadopsi gaya berfikir dan bertindak layaknya politisi. Justru dengan kekuatan sederhana ini yang dipadukan dengan kreatifitas kita akan mampu menghasilkan dakwah yang dapat meluluhkan politisi jahat. Juga dapat melemahkan kekuatan mereka melalui semangat jihad.
Politik (apalagi demokrasi) bukanlah satu-satunya jalan untuk mendapatkan kemenangan. Namun Dakwah dan Jihad adalah jalan lapang yang dapat kita masuki bersama-sama.
Video di Youtube
operasi harmonic convergence mulai didesain pada menit ke 4:20 silakan tonton