Keikhlasan Imam Al-Mawardi


tholibul ilmi
tholibul ilmi

Di Indonesia, siapalah yang tidak mengenal nama seorang ulama besar bernama Imam Al-Mawardi? Beliau adalah salah satu dari ulama besar Madzhab Syafi’i, di antara karya terbaiknya adalah Al-Hawi Al-Kabir, sebuah kitab fenomenal terdiri dari 20 jilid yang menjelaskan tentang Fiqih Madzhab Syafi’i. Selain itu, beliau memiliki karya lainnya baik yang berkaitan tentang Fiqih, Tafsir, Kepemerintahan dan lainnya.

Tentang kealimannya ini, para ulama kemudian mengisahkannya dalam beberapa tulisan, dan yang akan saya sampaikan ini adalah kisah keikhlasan Imam Al-Mawardi dalam menulis karya-karya terbaiknya.

Ternyata, dalam menulis banyak karya ini Imam Al-Mawardi tidak langsung mempublikasikan ke hadapan khalayak umum secara langsung, beliau lebih memilih menyembunyikan karya-karyanya di suatu tempat yang aman. Beliau melakukan hal ini sengaja untuk menjaga hatinya dari rasa riya’. Beliau menunggu sampai hatinya benar-benar siap, barulah kemudian buku-buku itu dipublikasikannya.

Suatu saat, Imam Al-Mawardi memanggil orang kepercayaannya, beliau mengatakan: “Kitab-kitab yang ada di tempat itu adalah karya-karyaku, aku belum mempublikasikannya karena belum mendapati rasa ikhlas dalam hatiku. Aku berpesan kepadamu, ketika menjelang kematianku nanti dekatkanlah tanganmu ke arah tanganku, jika aku menyambut uluran tanganmu maka artinya aku tidak memperbolehkan buku-buku itu untuk dipublikasikan atas namaku. Namun jika aku menjauhkan tanganku dari tanganmu, maka artinya aku memperbolehkan buku-bukuku untuk dipublikasikan atas namaku, dan aku telah siap dengan menjadikan tujuanku menuliskannya karena Allah.”

Lelaki itupun mengatakan, “Ketika kematian hendak menjumpai Imam Al-Mawardi, ternyata beliau menjauhkan tangannya dari tanganku, maka aku tahu bahwa beliau telah memperbolehkanku mempublikasi buku itu atas namanya.”

– – – – – – – – – – –

Cerita ini disandarkan pada kitab Siyar A’lamin Nubala sebagaimana disitir oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid dalam Kutaib berjudul Al-Ikhlash pada serial kutaibat A’malul Qulubi

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: