Suatu saat (tahun 2009) saya diajak oleh ust Shofi Muallim dan ust Nurudin dalam muhadharah yang diisi oleh Syaikh Abu Zayd bin Muhammad Makki, sebenarnya ini adalah muhadharah untuk mahasiswa pascasarjana di Umm al-Qura University Makkah, sedangkan saya bukanlah mahasiswa di kampus tersebut. Dalam pertemuan itu beliau mengangkat tema aqidah dan juga mengenai firaq.
“Aqidah adalah sebuah disiplin ilmu yang dirumuskan dari ayat-ayat al-Quran dan hadits Rasulullah, namun pengambilan kata aqidah sendiri bukanlah dari al-Quran, juga bukan dari hadits. Lantas, apakah aqidah yang kalian ketahui?”
Beberapa mahasiswa memberikan definisi yang beragam, dan syaikh membenarkan definisi yang telah disebutkan itu. Untuk lebih menjelaskan definisi yang berisi kalimat panjang itu beliau pun memberikan ilustrasi.
Dari syimagh (sorban) yang dikenakannya beliau mengambil kedua ujung yang menjulur kebawah, kemudian membuat sebuah simpul kecil dan mengatakan? Apakah ini yang dinamakan aqidah?
Para mahasiswa menjawab “Ya, itulah aqidah, aqidah adalah ikatan.”
Namun syaikh Makki menggulung, “Bukan, itu bukanlah aqidah. Namun seperti inilah aqidah.” Beliau mengatakannya setelah membuat satu simpul lagi yang lebih kuat.
“Aqidah adalah sebuah ikatan yang kuat, yang dapat mengikat keyakinan dengan amalan, yang dapat mengikat persaudaraan dan dapat menjadi pengikat amal shalih. Jika ikatan ini terlepas, maka lepaslah persaudaraan, lepaslah amal shalih yang telah diperbuat.”
– – – – –
Dan selepas muhadharah itu beliau memberikan hadiah kepada hadirin yang duduk di kursi terdepan, alhamdulillah saya salah satunya. @rafiqjauhary