(Makkah, 11/9) Setelah hari selasa petang awan tebal menutup kota Makkah, dilanjutkan dengan gerimis di waktu maghrib. Hal serupa kembali dirasakan jamaah haji di kota Makkah pada hari rabu dan kamis.
Pemerintah kota Makkah pun memberikan broadcast pesan singkat (sms) ke nomor telepon para jamaah haji untuk menjaga kesehatan, mengingat perubahan musim dari panas menuju dingin yang mengakibatkan perubahan cuaca yang ekstrem. Pemerintah juga mengingatkan jamaah agar waspada dengan turunnya hujan deras, angin kencang, dan juga petir yang menggelegar.
Puncak dari gerimis selama beberapa hari terakhir pun terjadi di sore hari ini (jumat, 11/9). Mulanya beberapa jamaah yang masih berada di perjalanan menuju masjidil haram merasakan angin kencang, debu-debu pun mulai beterbangan dan mengaburkan pandangan. Tampak beberapa jamaah secara refleks menutupkan sorbannya di depan muka, sementara lainnya memilih membalikkan badannya membelakangi arah angin.
Tidak berselang lama gerimis turun bersamaan dengan angin dan debu, hingga turunlah hujan deras yang membuat para jamaah berlari menuju pintu masjidil haram.
Bangunan masjidil haram pada perluasan Raja Abdullah yang belum selesai pengerjaan atapnya pun menjadi sumber masuknya air ke dalam masjid. Petugas yang berada di dalam masjid dengan sigap langsung mengarahkan para jamaah di dalam masjid untuk menuju pojok-pojok yang aman, sementara anak-anak lebih memilih bermain air yang menggenang pada beberapa bagian di dalam masjid.
Hujan deras ini berlangsung tidak lama, dalam waktu 30 menit hujan pun berganti menjadi gerimis. Maka petugas kebersihan giliran beraksi dengan peralatannya, berlarian sambil mengepel lantai agar debu yang terbawa air hujan segera dibersihkan.
Hingga shalat maghrib didirikan, gerimis masih terasa tetes demi tetes. Dan para syaikh yang mengisi halaqah taklim setelah maghrib pun seolah sepakat mengangkat tema hujan dalam kajiannya. @rafiqjauhary
___________
Laporan haji 2015 langsung dari Tanah Suci
rafiqjauhary 