Oleh @rafiqjauhary
Sebagai pembimbing haji, umrah dan wisata halal saya memiliki banyak pengalaman menaiki berbagai maskapai dan singgah di beberapa bandara, termasuk juga menaiki penerbangan haji reguler. Jika berbicara mengenai membawa cairan dalam penerbangan, harus diakui bandara Indonesia termasuk yang paling ketat.
Pada penerbangan reguler di bandara-bandara Indonesia, dalam penerbangan domestik seorang penumpang masih diperbolehkan membawa ke dalam kabin cairan lebih dari 100 ml (misalkan minuman atau cairan tidak berbahaya lainnya), namun pada penerbangan internasional sebelum masuk ke ruang tunggu setiap penumpang akan melewati security check yang akan menyeleksi cairan di atas 100 ml untuk tidak dibawa dalam penerbangan.
Sekalipun setiap jamaah haji akan mendapatkan jatah 5 liter air zamzam, namun akan selalu ada jamaah yang ingin membawa tambahan. Nah, kita akan berbicara mengenai bagaimana cara membawanya tanpa harus menyalahi prosedur dan membahayakan penerbangan.
Pertama, bedakan antara barang yang akan dimasukkan dalam bagasi pesawat dan barang yang dibawa ke atas kabin pesawat. Koper jamaah haji akan dimasukkan dalam bagasi, sedangkan tas tenteng dan tas paspor akan masuk ke dalam kabin bersama dengan penumpang.
Kedua, dalam penerbangan manapun tidak diperbolehkan membawa cairan lebih dari 100 ml dalam koper. Hendaknya aturan ini ditaati dan tidak membawa zamzam tambahan dalam koper sekalipun telah ditutup rapat menggunakan teknik apapun, karena ini adalah pelanggaran.
Ketiga, jika memang akan membawa air zamzam tambahan maka masih ada peluang membawanya bersama dengan tas tenteng dan tas paspor ke atas kabin (bukan dalam koper). Nah bagaimana membawanya? Berikut tips dari saya
Petugas haji Indonesia dapat dipastikan akan melarang setiap jamaah membawa air zamzam tambahan dalam kemasan apapun dan dibawa dengan cara apapun. Entah apakah ini karena ketidak tahuan mereka tentang aturan bandara di Arab Saudi, sebatas menjalankan perintah atasan atau ada sebab lain.
Bandara di Arab Saudi sebagaimana mayoritas bandara-bandara lainnya di dunia memperbolehkan penumpang membawa minuman ke dalam kabin, karenanya para jamaah haji dan juga jamaah umrah tidak akan dilarang membawa air zamzam ke dalam kabin baik di bandara King Abdul Aziz Jeddah maupun Prince Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah.
Namun petugas Indonesia akan tetap melarangnya dengan sangat keras, baik ketika jamaah masih berada di hotel, lebih lagi para petugas Indonesia yang berjaga di Airport. Lantas bagaimana?
Petugas Indonesia tidak dibekali dengan water detector, oleh karenanya mereka tidak akan mengetahui air zamzam yang dibawa jamaah dalam tas tenteng. Mereka hanya akan menakut-nakuti seperti “Jamaah yang masih membawa air zamzam harap segera ditinggal, jika masih nekat membawa sampai masuk dalam bandara maka tidak akan diberangkatkan pulang ke Indonesia” tentu saja perkataan itu konyol sekali, tidak akan penumpang gagal berangkat hanya karena zamzam.
Maka bersikaplah bijak. Bawalah air zamzam secukupnya satu atau dua botol air mineral kemasan 600 ml, dan jangan terlalu banyak. Masukkan air zamzam yang telah Anda siapkan ke dalam tas tenteng, tidak perlu memprofokasi jamaah lain untuk ikut membawa zamzam dan tidak perlu menunjukkan kepada petugas Indonesia tentang air zamzamnya yang disimpan dalam tas tenteng.
Jika ada petugas Indonesia yang mengetahuinya kemudian melarang, maka sampaikan secara bijak akan aturan bandara di Arab Saudi yang memperbolehkan penumpang membawa minuman ke atas kabin. Jika tetap dilarang maka cobalah untuk menyampaikan “nanti saya akan melapor kepada petugas security check bandara kalau saya membawa air zamzam, mereka pasti memperbolehkan”
Tetapi jika tetap dilarang, jangan memberontak. Lebih baik minumlah air zamzam itu di tempat dan tinggalkan botolnya di tong sampah.
Berikut di atas adalah tips membawa air zamzam dalam penerbangan haji. Saya doakan semoga perjalanan Anda lancar, ibadahnya hajinya mabrur dan diberi kemudahan membawa air zamzam mengingat keutamaannya yang disepakati oleh para ulama.
– – – – – – – – – – – – – – – – – – – – –
Rafiq Jauhary adalah pembimbing ibadah haji, umrah dan wisata halal. Dapatkan berbagai tips lainnya dari penulis di website http://www.rafiqjauhary.com
terima kasih, sangat bermanfaat 🙂
botol 600ml itu apa perlu ditutup pakai lakban. supaya tidak keliahatan. syukron atas jawabannya.
Air zamzam yang dibawa dengan cara sembunyi2 karena ada aturan itu bagaimana hukumnya? dari awal ibadah haji kita niatkan dapat ampunan & jaza’ dari Allah SWT semata.