“DUDUK MANIS SAJA, BIARKAN JAMAAH DIURUS MUTHAWIF”

Maka saya mengira, gaya kepemimpinan seorang tour leader macam judul di atas bisa terjadi karena beberapa kemungkinan. Bisa jadi karena memang dia tour leader yang malas, bergaya bos, tidak menjiwai, capek mengerjakan tugasnya bolak-balik ke tanah suci, atau bisa jadi karena dia tidak mampu mengerjakan tugasnya mengingat keterbatasan ilmunya.

Entah apalah alasannya, tapi tidak sedikit saya menjumpai seorang tour leader umrah yang bahkan mengaji al-quran pun tidak mampu, buta bahasa arab, tidak bisa membaca peta dan dia tidak berusaha untuk mempelajarinya.

Tapi alhamdulillah sepanjang hari kemarin saya menjumpai suasana berbeda. Semangat yang membuncah, mata-mata penuh antusias, dan pertanyaan demi pertanyaan yang mengalir dari para Junior Tour Leader dan calon Tour Leader Andalusia Travindo se Sumatera.

Sang owner ust Candra Lesmana Simamora nampaknya sangat memahami kalau saat ini sumberdaya tour leader memerlukan upgrading secara keilmuan, salah satu langkahnya adalah dengan pelatihan fullday tentang dunia tourleader & muthawif.

Diminta sebagai pembicara tunggal, saya memecah pembahasan hari kemarin dalam beberapa sesi.

Mulai dari sudut pandang keagamaan seorang Tour Leader / Amir Safar, tanggung jawabnya, tantangannya, permasalahan yang dihadapi baik masalah fikih maupun teknis lapangan, tips & trik, juga pertanyaan yang sering ditanyakan jamaah.

Saya juga berbagi pengalaman tentang pembagian tugas dengan muthawif, juga berbagi hal-hal menarik lainnya.

Lebih dari 30 peserta yang hadir mulai dari Aceh hingga Lampung. Dan alhamdulillah sang owner berbaik hati memberikan buku Menjadi Menjadi Muthawif Anda di Tanah Suci kepada seluruh peserta.