
Oleh: Rafiq Jauhary
Meningkatnya masyarakat kelas ekonomi menengah bersamaan dengan seruan dakwah yang terus menggeliat telah membuat ummat Islam di Indonesia tertarik untuk menjalankan ibadah umrah. Belum lagi antrean haji di beberapa daerah yang panjangnya telah mencapai angka 40 tahun, tentu semakin menjadikan umrah sebagai alternatif yang dipilihnya untuk mengobati kerinduan berziarah ke Tanah Suci.
Sayangnya semangat ummat Islam dalam menyambut panggilan ke Baitullah ini kurang dibarengi dengan kewaspadaan akan resiko penipuan oknum travel yang tidak bertanggungjawab. Kepala Seksi Pengawasan Umrah Kementerian Agama Deni Fatturahman menuturkan sebagaimana dikutip dari kabarumrahhaji.com bahwa sepanjang trisemester pertama musim umrah 1437 H setidaknya tercatat 10.770 jamaah menjadi korban penipuan berkedok umrah.
Modus penipuan pun bermacam-macam; mulai dari pola multilevel marketing (MLM), tabungan umrah hingga yang menawarkan promo umrah murah. Namun dari sekian banyak modus penipuan, faktor ekonomi menjadi penyebab utama para jamaah tergiur dengan penawaran ini.
Menanggulangi banyaknya jumlah korban penipuan berkedok umrah yang terus bertambah, pemerintah pun telah berusaha mencari jalan keluarnya. Di antara terobosan pemerintah adalah memberikan edukasi kepada calon jamaah umrah dengan istilah ‘5 Pasti Umrah’ meliputi pasti travelnya berizin, pasti jadwalnya, pasti terbangnya, pasti hotelnya, pasti visanya.
Pemerintah atau dalam hal ini Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI pun membuka kesempatan bagi para pengelola travel Biro Perjalanan Wisata (BPW) untuk mengajukan izin sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), dengan maksud para jamaah di daerah pun bisa dengan mudah mendapatkan travel-travel berizin di kotanya masing-masing.
Namun ketika ada travel yang nakal, Kementerian Agama juga telah mengadakan perjanjian dengan pihak kepolisian untuk menindak travel-travel nakal dan tidak berizin. Tentu hal ini dimaksudkan untuk melindungi para calon jamaah umrah dari penipuan.
Sekalipun berbagai hal telah dilakukan pemerintah untuk menekan angka penipuan, namun hendaknya para calon jamaah tetap waspada ketika hendak menjalankan ibadah umrah dan memilih travel umrah terbaik. Agar lebih waspada, setidaknya empat hal berikut dapat dijadikan sebagai acuan ketika Anda memilih sebuah travel untuk menjalankan ibadah umrah.
Pertama, jangan tergiur dengan biaya yang lebih murah sekalipun dengan alasan promo atau sistem apapun. Kedua, pastikan travel yang dipilih telah memiliki izin sebagai penyelenggara umrah dengan membuka daftarnya pada halaman berikut http://haji.kemenag.go.id/v3/basisdata/daftar-ppiu atau dapat juga melalui aplikasi android ‘Umrah Cerdas’. Ketiga, kenali siapa pembimbing yang akan mengantarkan Anda ke Tanah Suci. Keempat, dengarkan testimoni dari jamaah umrah yang pernah menjalankan ibadah umrah bersama dengan travel tersebut dan perhatikan track recordnya.
– – – – – – – – – – – – – – – – – –
* Penulis adalah pembimbing Ibadah Haji dan Umrah