RAMAH BERSOSIAL MEDIA


bermain-gadget
sumber: tribunnews

Fenomena sosial media telah membuat tidak sedikit di antara kita justru kurang peka.

Coba tengok saja, berapa banyak orang yang disibukkan dengan gawai (gadget)-nya sementara di sekelilingnya sedang berkumpul keluarga atau teman dekatnya. Tidak mendengarkan panggilan orangtua, tidak memperhatikan pembicaraan teman, atau bertingkah aneh seperti senyum, nyengir, marah atau cemberut di tengah orang lain.

Karena tidak dapat mengatur ‘kapan harus membuka gadget’ ini maka di masyarakat dikenal dengan istilah ‘autis’ untuk para penggila gadget. Mungkin kenapa dipanggil seperti itu karena orang-orang itu sudah layaknya seperti orang berkebutuhan khusus.

Tapi sejatinya jauh sebelum muncul istilah gadget pun, banyak para filsuf telah mengingatkan bahaya televisi. Sampai-sampai mereka menyebut televisi sebagai ‘kotak sihir’ karena dengan itu banyak orang yang bertingkah aneh terpengaruh dari apa yang ditampilkan kotak sihir itu.

Nah, sayangnya sindrom gadget ini tidak hanya menjalar ke anak-anak muda. Beberapa pengguna yang tidak lagi muda pun disibukkan dengan gadgetnya.

Hanya yang membedakan, (biasanya) anak muda disibukkan dengan sosialmedia, tetapi yang dewasa dan orang tua disibukkan dengan instant messaging terutama adalah group-group whatsapp.

Seolah terperangah dengan mudahnya mendapatkan informasi, pengguna whatsapp yang tidak lagi muda ini justru sering menjadi korban informasi hoax. Tengok saja dalam group whatsapp yang Anda ikuti, siapa yang paling sering menyebarkan artikel hoax?

Mulai dari artikel kesehatan, keagamaan, rumah-tangga hingga dunia politik.

Bukan. Bukan karena pengguna senior ini ingin menjerumuskan juniornya, tapi justru saking pedulinya mereka kepada kita yang lebih muda.

Bahkan saking pedulinya sampai-sampai informasi itu mereka broadcast di seluruh group yang dia bergabung di dalamnya. Mulai dari group keluarga, group pengajian, group arisan, group alumni haji sehingga pembicaraan pun menjadi melantur kemana-mana.

Tidak peduli jam berapa dia melakukan broadcast, tidak peduli group apa yang disebarkan informasinya, lebih lucu lagi karena tidak sedikit yang tidak mau tahu berita tahun berapa peristiwa dalam berita itu, dan dari mana sumber beritanya.

Mari ramah bersosial media, kenali waktu kapan harus bersantai membuka gadget, bagaimana jika harus membuka gadget di tengah perkumpulan, bagaimana memfilter informasi, dan perhatikan juga berita apa yang layak disebarkan.

Rafiq Jauhary
Penulis Buku-buku Haji dan Umrah

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: