Tahukah Anda dari 211.000 kuota haji Indonesia, porsi untuk Haji Khusus hanyalah 10% dari kuota nasional atau bahkan kurang dari itu.
Dalam Haji Khusus yang diselenggarakan oleh swasta sebagian besarnya tetap masih dikuasai oleh perusahaan milik pribadi dengan corak bimbingan nahdliyin. Namun secara organisasi Nahdlatul Ulama sendiri belum memiliki Travel, begitupun dengan Muhammadiyah.
Walau demikian justru Dewan Dakwah (DDII) memiliki travel Haji dan Umrah begitupun juga dengan PERSIS. Selain itu ada juga beberapa Travel lain dengan corak bimbingan sunnah/salafi. Maka warga Nahdliyin ketika menjalankan ibadah Haji akan memilih Travel dengan bimbingan yang sama dengan pemahamannya, sementara warga Muhammadiyah lebih banyak memilih Travel yang dikelola Salafi.
Berbeda lagi dengan Kelompok Bimbingan pada Haji Reguler. Walau NU secara kelembagaan tidak memiliki KBIH namun banyak dari pesantren dan kyai NU mengelolanya sehingga warga NU pun tidak sulit mencari bimbingan sesuai yang dipahaminya.
Sedangkan Muhammadiyah, hebatnya di tingkat PDM hampir setiap kota memiliki KBIH yang dikelola di bawah Lembaga Bimbingan Manasik Haji (LBMH). Sehingga warga Muhammadiyah pun dimudahkan dengan adanya KBIH.
Tetapi Dewan Dakwah hampir tidak di dapati KBIH di setiap daerah, begitupun dengan PERSIS yang hanya terdapat di beberapa kota saja seperti di sekitar Jawa Barat.
Lebih lagi salafi, karena perkembangan salafi baru dikenal beberapa tahun terakhir ini maka salafi pun belum memiliki basic untuk mendirikan KBIH.
Maka banyak di antara warga Dewan Dakwah, PERSIS dan Salafi yang ingin menjalankan ibadah Haji Reguler mereka lebih memilih untuk bergabung dengan KBIH Muhammadiyah karena secara umum fikih ibadahnya mirip. Lebih lagi mereka memiliki semangat yang sama untuk menjalankan tarwiyah di tanggal 8 Dzulhijjah.
Nah seperti itulah sedikit gambaran peta bimbingan ibadah haji di Indonesia. Selain lembaga tersebut ada juga beberapa Yayasan tersendiri yang mendirikan bimbingan sesuai dengan apa yang mereka pahami.
Seperti halnya saya yang beberapa tahun ini diminta membimbing di KBIH al-Ittihaad kab. Magelang dan KBIH Uswatun Hasanah Kota Magelang. Pada KBIH yang kami kelola pesertanya justru datang dari warga Muhammadiyah, Dewan Dakwah, PERSIS, Salafi tapi tidak sedikit juga dari warga Nahdhiyin yang bergabung bersama.
Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah