Berbisnis tidak ubahnya dengan berkeluarga, kita harus cermat dan teliti dalam memilih partner. Karena rahmat Allah sangat bergantung dengan seberapa dia memperhatikan kewajiban dan laranganNya.
Bisa jadi berbisnis dengan ahli maksiat tetap mendatangkan kita banyak uang, tapi siapa yang dapat menjamin kalau uang itu membawa kebaikan untuk kita?
Begitupun dengan kasus travel yang sedang menjadi trending topic di berbagai media (lepas dengan unsur money Game berbentuk ponzi), siapa sangka kalau di baliknya ada petinggi travel yang dikabarkan suka dengan sesama jenis. Maka ketika adzab Allah ditimpakan padanya, seluruh tim bisnis dan kostumernya pun menjadi korban.
Dari kasus ini kita bisa mengambil pelajaran, jika Anda seorang leader dalam bisnis, ajaklah tim yang Anda pimpin untuk selalu mendekat kepada Allah, berilah mereka keluasan waktu untuk beribadah. Agar Allah selalu menjaga kita dan tim dalam lindunganNya.
Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah