Pagi ini saya kembali membuka buku biografi Imam Abu Hanifah untuk keperluan project buku saya, ada satu kisah menggelitik tentang tetangga beliau yang mengikuti Syiah.
Tetangga Imam Abu Hanifah ini memelihara dua ekor keledai yang dinamainya dengan Abu Bakar dan Umar.
Sudah dapat ditebak, ia memberi nama hewan peliharaannya dengan dua nama sahabat kesayangan Rasulullah ini bukan sebagai penghormatan atas keduanya, melainkan sebuah penghinaan karena menyejajarkan dengan hewan yang kerap dijadikan sebagai simbol kebodohan.
Qaddarullah, suatu saat terdengar kabar meninggalnya syiah ini akibat serangan salah satu dari dua keledainya.
Berita kematian ini sampai pada Imam Abu Hanifah, kemudian beliau pun meminta tetangga lain untuk menyelidiki keledai mana yang menyerangnya, dan beliau mengatakan
“Selidikilah, aku menduga keledai yang ia beri nama Umar lah yang telah membunuhnya.”
Orang-orang pun menyelidikinya, dan benar ternyata keledai yang diberi nama Umar lah yang telah membunuh syiah ini.
Bisa jadi Imam Abu Hanifah menduga bahwa yang menyerang adalah keledai yang diberi nama Umar karena memang Umar adalah seorang sahabat yang sangat tegas penentangannya dalam hal munkar, dan di bawah kepemimpinan beliaulah kerajaan Persia ditumbangkan.
Dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran, sesayang apapun kita dengan hewan peliharaan jangan sampai kita memberinya nama dengan nama yang melecehkan simbol-simbol Islam. Karena hewan itu pun tidak ridha dengan penamaan itu.
Apalagi sampai memberi nama hewan sebagai sebuah olok-olokan. Na’udzubillahi min dzalik.
Citrosono, 28 Agustus 2017
Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah