Nggak habis pikir, setelah sebelumnya Pancasila dibacakan secara berjamaah di tengah ritual Sa’i, kini giliran lagu Hubbul Wathan.
Dalam tradisi NU segala ‘amalan’ diriwayatkan dalam bentuk ijazah dari gurunya. Termasuk nyanyian ini pun ijazahnya disandarkan pada Kyai Wahhab Hasbullah.
Namun saya tidak yakin kalau si pencipta dan pemegang ijazahnya mengajarkan agar lagu ini dibaca di tengah-tengah ibadah mahdhah, lebih lagi dibaca dalam prosesi Sa’i di Masjidil Haram.
Semoga kita dijauhkan dari memodifikasi baik dalam bentuk menambah ataupun mengurangi ibadah dalam Islam.
Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah