Umrah Mempererat Persaudaraan


Pagi ini sengaja saya datang lebih awal menuju bandara Ahmad Yani Semarang, sesuai dengan rencana hari ini saya akan menghadiri undangan pelatihan Muthawif dan Tour Leader di salah satu travel yang sedang berkembang di Jember.

Pesawat baru akan terbang pukul 6 pagi, tapi saya memang ingin shalat subuh di Masjid Bandara, selanjutnya masih ada waktu sesaat untuk ngopi dan berganti kostum.

Tidak seperti biasa masjid bandara pagi ini penuh. Ratusan orang memadati masjid bahkan sebagiannya tumpah hingga ke teras dan halamannya. Sementara di depannya ada 45 koper yang ditata rapi.

Saya bisa langsung mengenali bahwa mereka adalah rombongan pengantar umrah. Saya pun sesaat browsing untuk melihat darimana asal Travel yang memberangkatkannya.

Rupanya mereka berasal dari sebuah kota di pesisir utara Jawa Tengah. Pantas saja, jika jumlah pengantar dengan jamaahnya bisa berbanding 1:8 atau bahkan lebih.

Sekalipun dari raut mukanya tampak letih setelah menjalani perjalanan cukup jauh dari daerah asalnya ke bandara, namun kegembiraannya tetap tampak dari pembicaraannya.

Sebagai pembimbing haji dan umrah, saya sangat memahami kondisi ini. Saat anak-anak, kerabat dan tetangga semuanya bergembira mengantarkan seorang jamaah menunaikan umrah. Bahkan saya mendengar, di beberapa daerah seorang jamaah dapat diantar kerabatnya hingga satu bus engkel.

Inilah persaudaraan, sisi lain dari manfaat umrah yang disampaikan dalam al-Quran

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ
“supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka” (QS al-Hajj 28)

Persaudaraan ini tidak hanya tampak di Tanah Suci, namun juga di keluarga dan masyarakat.

Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan umrah

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: