Besaran biaya umrah saat ini masih menjadi faktor utama yang menentukan jamaah mengikuti sebuah travel umrah. Sadar dengan hal ini, para pengelola travel pun berlomba merancang paket umrah yang mudah untuk dipasarkan.
Permasalahan ini menjadi PR besar bagi kemenag sebagai regulator. Sebagai bentuk tanggung jawab, Peraturan Menteri Agama No. 8 tahun 2018 pun diterbitkan yang di antaranya (pada Bab III pasal 10) mengatur tentang besaran biaya umrah.
Namun sebenarnya apa sih yang membuat satu travel dengan lainnya dapat menetapkan biaya dengan selisih cukup banyak?
Pertama, biaya penerbangan adalah komponen terbesar dalam pemberangkatan umrah. Pada pasal 15 pun masalah penerbangan telah diatur di dalamnya.
Sayangnya dalam PMA ini belum diatur tentang jenis penerbangan. Karena seharusnya ketika mengacu pada Pasal 20, asuransi hanya bisa diterima jika penerbangan menggunakan jadwal reguler.
Sementara saat ini justru penerbangan charter diminati banyak travel. Baik yang berasal dari maskapai dalam maupun luar negeri.
Kedua, hal yang tak kalah penting dan banyak dipermainkan dalam perjalanan adalah pembimbing atau Tour Leader.
Tidak sedikit travel umrah yang memberangkatkan jamaah tanpa pembimbing ataupun Tour Leader. Sehingga para jamaah hanya diantar sampai bandara di Indonesia dan akan dijemput di bandara Arab Saudi oleh Tour Guide saja.
Dua hal ini selain dapat lebih mengontrol biaya Perjalanan umrah, juga akan meningkatkan kenyamanan pelayanan, perlindungan keamanan dan kualitas bimbingan.
Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah
Assalamualaikum, kunjungan setelahj sekian lama tak liat2 webnya mas iqdam