
(bagian 33)
Siapa sih yang ingin tersesat? Tapi kita harus mengantisipasi jika hal ini kita alami.
1. Jangan Panik
Dalam kondisi panik seorang jamaah akan mengambil keputusan yang tidak terduga, seperti menangis, berjalan tanpa memperhatikan arah, dan lainnya.
Maka usahakan jangan panik, tengok lagi di sekitar Anda apakah ada suatu hal yang dikenali? Kalau memang tidak mengenali atau ragu-ragu, maka ikuti langkah selanjutnya.
Perlu juga dipahami bahwa tersesat di Makkah ataupun di Madinah bukanlah adzab karena dosa yang sebelumnya Anda lakukan. Jangan sampai setelah tersesat, mental jamaah menjadi turun, tidak mau makan, tidak mau berkumpul dengan sesama jamaah, dan berbagai masalah lainnya.
2. Gunakan Smartphone
Dengan handphone/smartphone Anda bisa menghubungi keluarga atau pembimbing untuk meminta bantuan. Bisa juga Anda melihat peta melalui aplikasi yang sudah tertanam dalam smartphone kemudian mencocokkan dengan koordinat hotel.
3. Jangan Ngawur Jalan
Ketika dalam posisi bingung arah hendaknya jamaah tidak ‘ngawur’ berjalan ke arah yang tidak jelas. Jika memang tidak mengenali jalan yang dilalui, lebih baik Anda kembali ke arah masjid.
Tanyakan kepada orang di sekitar di mana arah menuju ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Tidak perlu banyak berkata, cukup katakan “haram?” Maka orang akan faham bahwa kita sedang bertanya ke mana arah menuju Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
4. Kembali ke Masjid
Setelah tiba di Masjidil Haram ataupun Masjid Nabawi, Anda bisa mengingat kembali kemana arah menuju hotel. Namun jika memang tidak mengingat arah menuju hotel, Anda bisa meminta bantuan kepada orang yang ditemui.
Sambil menunggu jemputan dari pembimbing, ketua regu, ketua rombongan atau dari petugas kloter, Anda bisa minum air zamzam, dan beristirahat dengan tenang.
5. Minta Bantuan
Ketika meminta bantuan, usahakan mencari petugas haji Indonesia yang berseragam. Para petugas dari sektor khusus banyak berkeliling di sekitar halaman Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi.
Tapi tidak menutup kemungkinan Anda juga bisa meminta bantuan ke sesama jamaah dari Indonesia atau petugas Arab Saudi yang menjaga Masjidil Haram.
Pastikan ketika meminta bantuan kepada siapapun, mereka tidak meminta uang atau menggeledah tas Anda atas alasan apapun. Petugas haji Indonesia bisa mengenali letak hotel Anda dari nomor paspor dan nomor kloter yang tertulis di gelang yang Anda gunakan. Begitupun ketika meminta bantuan kepada orang lain cukup berikan kontak kerabat, pembimbing atau hotel yang bisa dihubungi.
Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah
Gabung Group Whatsapp Bekal Haji 1
bit.ly/bekalhaji1
Gabung Group Whatsapp Bekal Haji 2
bit.ly/bekalhaji2