
(bagian 32)
Berikut beberapa hal yang kerap menjadi penyebab jamaah tersesat ketika perjalanan ibadah haji dan bagaimana mengantisipasinya.
1. Awal Tiba di Madinah
Begitu tiba di Madinah, jamaah tidak memperhatikan nama hotel, arah menuju ke hotel dan mereka pun tidak mengira bahwa antara satu jalan dengan jalan lainnya memiliki bentuk yang sama, begitupun satu hotel dengan hotel lainnya mirip bangunannya.
Untuk mengantisipasinya, pembimbing hendaknya membagikan kartu nama hotel ke setiap jamaah, mengenalkan kondisi sekitar hotel, menerangkan arah menuju hotel. Pembimbing juga bisa mengajak jamaah untuk mengambil foto tampilan muka hotel, atau menandai lokasi hotel di aplikasi maps.
2. Awal Tiba di Makkah
Jika jamaah tiba di Makkah lebih dari jam 21:00 maka tidak disediakan makan malam untuk para jamaah. Dalam kondisi lapar para jamaah akan berinisiatif mencari makan sendiri di sekitar hotel, inilah awal dari masalah. Sebelum prosesi umrah, hampir separuh jamaah tersesat.
Untuk mengantisipasinya pembimbing harus berusaha menyediakan makan malam untuk para jamaah.
3. Umrah Perdana
Perbandingan antara jumlah jamaah dengan pembimbing menjadi faktor utama jamaah terpisah dari rombongan. Selain itu pembimbing yang tidak menguasai lapangan dan tidak memiliki pengalaman membimbing justru akan berjalan cepat meninggalkan puluhan jamaahnya di belakang. Lebih lagi kurangnya antisipasi jamaah yang akan ke toilet di tengah prosesi umrah, semakin menjadi penyumbang masalah.
Untuk mengantisipasinya harus ditambah pembimbing freelance dengan SOP yang jelas, jamaah juga harus lebih sering melakukan simulasi praktik umrah sebelum tiba di Tanah Suci.
4. Kebelet Buang Air
Tidak hanya dalam prosesi umrah, di hari biasa pun para jamaah yang sebelumnya telah berangkat ke Masjid bersama teman-temannya akhirnya terpisah karena salah satunya terpaksa harus ke toilet. Pada saat seperti ini jamaah lainnya ada yang tidak mau menemani ke toilet, atau sekalipun sudah ditemani mereka tidak berhasil bertemu setelah keluar di toilet saking padatnya suasana Masjidil Haram.
Untuk mengantisipasinya sebelum berangkat ke masjid jamaah harus menyelesaikan hajatnya dan tidak ada yang ngempet. Jika terpaksa harus ke toilet, teman sesama jamaah harus menemani hingga di depan toilet kemudian menunggu di tempat yang telah disepakati.
5. Wudhu
Lebih lagi kalau sudah mepet waktu shalat, sering jamaah males banget jika harus mengantar temannya wudhu ke belakang. Karena ketika kembali lagi ke shaf depan, pintu masjid sudah ditutup.
Tapi tidak ada pilihan lain, jika teman Anda akan berwudhu maka teman lainnya harus mengantar. Tempat wudhu tidak hanya ada di dekat toilet Masjidil Haram. Anda juga bisa menemukan tempat wudhu di halaman masjid, di bawah tangga tempat thawaf, juga di lantai tiga Masjidil Haram.
6. Kecapekan
Dalam kondisi capek, sering jamaah kehilangan konsentrasi sampai akhirnya salah memilih jalan atau salah memilih jalur bus.
Untuk mengantisipasinya, jika memang kondisi badan sedang kurang fit Anda bisa menjalankan shalat berjamaah di masjid terdekat dari pemondokan.
7. Mabit di Mina
Pagi hari saat berada di Mina sering dimanfaatkan jamaah untuk jalan-jalan di sekitar tenda, berbelanja atau sekedar jajan mie instan.
Agar tidak tersesat, perhatikan nomor maktab dan tenda Anda. Usahakan tidak jalan-jalan sendirian.
Semoga diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah haji.
Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah
Gabung Group Whatsapp Bekal Haji 1
bit.ly/bekalhaji1
Gabung Group Whatsapp Bekal Haji 2
bit.ly/bekalhaji2