DAMPAK KENAIKAN KURS USD TERHADAP PERJALANAN UMRAH


Perlahan tapi pasti kurs United States Dollar (USD) mengalami kenaikan dalam jumlah yang tidak bisa dianggap remeh. Dari data Google.co.id jika dibandingkan dengan kurs tahun lalu (7 September 2017) kurs USD masih berada di angka IDR 13.296, sementara saat tulisan ini dibuat (7 September 2018) kurs USD telah melambung hingga IDR 14.846. Artinya ada selisih sebesar IDR 1.550.

Tapi bukankah perjalanan umrah tidak berhubungan dengan US Dollar? Ibadah umrah kan tujuannya ke Arab Saudi yang memiliki mata uang Saudi Arabian Riyal (SAR).

Sayangnya tidak sesimpel itu permasalahannya, mari coba kita uraikan.

1. Biaya perlengkapan ibadah umrah seperti koper, seragam dan kain ihram tidak berdampak langsung dengan kenaikan nilai tukar USD. Namun tetap sedikit terkena pengaruh karena bahan dasar benang dan kain yang diimpor dari luar negeri mengalami kenaikan harga. Hal ini mengakibatkan industri tas, kain ihram, dan kain seragam mengalami kenaikan. Tapi baiklah, kita lupakan dulu poin ini.

2. Jika mengacu pada tarif dasar tiket maskapai Garuda Indonesia, mereka tidak memberikan kenaikan harga untuk rute Jakarta-Jeddah. Lagipula sudah sejak lama pemerintah telah menetapkan agar menjadikan rupiah sebagai patokan harga.

Namun Garuda Indonesia menetapkan kenaikan harga sebesar IDR 100.000 untuk add-on (penerbangan lanjutan) dari Jakarta ke daerah. Sehingga untuk perjalanan pulang-pergi jamaah umrah dari daerah akan ada selisih sebesar IDR 200.000.

3. Namun Fuel Surcharge atau biaya tambahan bahan bakar mengalami kenaikan mengingat harga avtur pun pasti melonjak. Kenaikan harga Fuel Surcharge ini berkisar sekitar 500 ribu. Rumus penghitungan Fuel Surcharge hanya pihak maskapai yang tahu.

4. Land Arrangement atau semua perlengkapan di Arab Saudi mulai dari Hotel, Makan, Transportasi memang dipatok dan dibayarkan dalam SAR, namun sayangnya nilai tukar SAR ikut naik seiring kenaikan USD.

Mengapa demikian, karena sudah berlangsung 13 tahun terakhir ini nilai tukar SAR telah dikunci terhadap nilai tukar Dollar Amerika. [USD 1 = SAR 3,73.]

Dengan demikian jika sebuah travel perjalanan umrah membeli paket Land Arrangement (standar bintang 4 atau 5) senilai SAR 1.492 (dibagi nilai tukar USD sebesar 3,73) maka jumlahnya menjadi USD 400.

Dengan perhitungan di awal artikel, jika setiap USD 1 terdapat selisih harga IDR 1.550 dibanding tahun lalu, maka dikalikan dengan USD 400 menjadi IDR 620.000.

Angka di atas jika ditambah dengan kenaikan fuel surcharge senilai IDR 500.000, dan kenaikan tiket add-on sebesar IDR 200.000 maka biaya umrah awal musim 1440 H ini akan ada selisih lebih kurang 1,3 juta rupiah. Tergantung program yang diikuti.

Tidak heran jika saat ini mulai banyak travel yang meminta para jamaahnya menambah biaya umrah dengan jumlah beragam. Hal ini sah-sah saja, namun yang perlu diperhatikan jangan sampai musibah kenaikan nilai tukar USD ini membuat travel mengambil keuntungan ganda karena sebenarnya tidak semua komponen umrah berdampak terhadap kenaikan USD.

Hal ini sekaligus menjadi pelajaran bagi Tour Planner dan para pengelola Travel agar lebih berhati-hati dalam hal budgeting paket umrah yang akan datang.

Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: