Salah satu perlengkapan jamaah haji dan umrah yang paling penting adalah kain ihram, sayang sekali tidak banyak tulisan yang mengulas tentang kain ihram secara lengkap.
Pada hari Jumat (7/9/18) saya berkeliling di sebuah desa sentra penghasil handuk dan kain ihram di Jawa Tengah. Ya, memang handuk dan kain ihram yang banyak digunakan di Indonesia dihasilkan dari mesin tenun yang sama.
Tapi tahukah Anda, jamaah haji/umrah dari Asia selatan seperti India, Pakistan dan Bangladesh mereka lebih sering mengenakan pakaian ihram dari bahan kain seperti kain baju pada umumnya. Sementara jamaah dari timur tengah dan Asia tenggara lebih senang dengan kain ihram dari kain layaknya handuk, karena lebih hangat, menyerap keringat, dan tidak nerawang.
Nah, lebih lanjut mari kita ulas lebih dalam tentang kualitas kain ihram dari berbagai sudut pandang.
1. Berat dan Ketebalan
Berat kain ihram sangat berpengaruh dengan ketebalan kain. Semakin berat pasti akan semakin tebal dan sumuk/gerah jika dipakai, begitupun semakin ringan akan semakin tipis dan berisiko menerawang jika terkena cahaya dari belakang.
Dari berbagai pengalaman, berat kain ihram yang ideal ada di kisaran 1,3 atau 1,4 kilogram. Dengan ukuran berat ini biasanya kain ihram akan tetap nyaman dipakai, tidak tipis menerawang, juga tidak tebal yang membuat sumuk/gerah.
Namun pada musim dingin di bukan Desember atau Januari, tidak masalah jika menggunakan kain ihram dengan spesifikasi berat 1,5 kilogram.
2. Kecerahan Warna
Kecerahan warna kain ihram ditentukan dari kualitas benang dan finishin pasca produksi. Kain ihram yang baik dengan warna cerah pasti berasal dari benang yang baik dan finishing pasca produksi yang baik.
Sayangnya banyak pabrik kain ihram yang mengejar harga murah sehingga memilih benang berwarna kusam, ditambah lagi pasca produksi mereka tidak mau mencuci kainnya.
3. Kelembutan Benang
Sama halnya seperti handuk atau baju yang memiliki kelembutan beragam, kain ihram pun sama. Karena bahan dasar benang kain ihram pun sama dengan handuk atau kaos pada umumnya.
Benang dengan kualitas Cotton 30s sudah cukup bagus untuk digunakan dalam pembuatan kain ihram.
4. Kerapian Tenun
Kerapian Tenun kain ihram bisa dilihat dari tinggi-rendahnya rajutan yang teratur, pola yang tergambar pada kain, dan kerapian sisi-sisinya.
Kain ihram dengan kualitas rendah biasanya memiliki rajutan yang kurang teratur sehingga membuat benangnya mudah putus, tersangkut ketika menyandar di dinding atau terkena benda tertentu ketika duduk.
5. Finishing
Jika Anda menjumpai kain ihram yang ketika dipakai masih terasa kaku dan bau, ini menunjukkan pabriknya tidak mencuci kain ihram pasca produksi.
Beruntung, saat ini pabrik kain ihram sudah mulai memperhatikan finishing pasca produksi. Sehingga kain ihram akan dicuci bahkan diberikan pelembut agar ketika dibagikan kepada jamaah haji/umrah mereka bis akan gaung memakainya tanpa harus repot mencucinya terlebih dahulu.
6. Packaging
Jamaah saat ini lebih peka dan berselera tinggi. Wajar saja, mereka sudah mengeluarkan puluhan juta untuk menjalankan ibadah umrah; sangat pantas jika mereka mengharapkan agar diberi pelayanan terbaik termasuk dalam hal kemasan produk.
Anda bisa meminta pabrik agar lebih rapi dalam mengemas kain ihram dan membungkusnya dengan plastik tebal yang bagus. Sehingga terkesan lebih Lux.
7. Harga
Harga memang selalu berbanding lurus dengan kualitas, tapi setidaknya sebagai gambaran Anda di rumah, kain ihram dengan spesifikasi ketebalan yang sama memiliki harga berbeda antara yang dikemas dengan Lux dengan yang sederhana di kisaran angka 5 ribu hingga 10 ribu rupiah saja.
Rafiq Jauhary dengan Taqwa Tours memiliki beberapa koleksi kain ihram dengan kualitas beragam, Anda bisa memesan kain ihram dalam jumlah satuan atau dalam jumlah besar ke email: taqwatours@yahoo.com atau taqwamuliawisata@gmail.com