Siyahah zaman dahulu adalah aktivitas yang dihindari dalam Islam, karena dahulu siyahah diartikan sebagai aktifitas keluar meninggalkan rumah untuk berkelana ke berbagai tempat asing sehingga dia lalai dari berbagai kewajiban ibadah.
Dalam sebuah hadits mursal (jalur periwayatannya berhenti pada tabi’in) yang diriwayatkan Thawus bin Kaisan bahkan disebutkan,
لا خزام ولا زمام ولا سياحة ولا تبتل ولا ترهب في الاسلام
“tidak ada pengekangan, tidak ada kebiri (agar tidak menikah), tidak ada pengembaraan (siyahah), tidak ada hidup membujang, dan tidak ada kerahiban (hidup hanya untuk beribadah saja) dalam Islam.
Mumpung di masa liburan nih, banyak di antara kita yang mengisi waktu dengan berwisata (siyahah). Bagaimana konsep wisata yang akan dikerjakan?
Pada dasarnya wisata adalah perantara untuk sampai pada tujuan. Ada yang berwisata dengan tujuan dakwah dan tadabbur, ini adalah hal yang baik.
Namun ada pula yang berwisata hanya untuk bermaksiat, sebatas menyalurkan syahwatnya. Sehingga hari-hari lupa dengan kewajiban beribadah, karena terlalu sibuk memanjakan perut, memanjakan mata, memanjakan badan. Na’udzubillahi min dzalik.
Rafiq Jauhary
Tour Leader Taqwa Tours