عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قاَلَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صَلاَةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ، إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ، وَصَلاَةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama seribu shalat dari shalat di masjid selainnya, kecuali Masjidil Haram, dan shalat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali dari shalat di masjid selainnya.”
(HR Ahmad dan Ibnu Majah)
🖋 Keterangan
1. Penjelasan yang dimaksud dengan ‘masjidku ini’ (Masjid Nabawi) tidak hanya bangunan masjid seluas zaman Nabi Muhammad. Tapi juga bangunan Masjid Nabawi di saat ini yang telah diperluas berulang kali. Namun keutamaan 1.000 kali ini tidak didapat jika melaksanakan shalat di Masjid lain di luar Masjid Nabawi walaupun masih berada dalam batas wilayah Tanah Suci Madinah.
2. Penjelasan yang dimaksud dengan keutamaan Masjidil Haram di Makkah ada dua pendapat di antara ulama,
A. Para ulama seperti Imam an-Nawawi, Ibnu Hajar al-Haitami dan juga ulama kontemporer seperti Syaikh Utsaimin mengatakan bahwa keutamaan 100.000 kali didapat hanya di dalam Masjidil Haram saja.
B. Mayoritas ulama dari Madzhab Hanafiyah, Malikiyah dan Syafi’iyah berpendapat bahwa keutamaan 100.000 kali didapat tidak hanya di Masjidil Haram, melainkan juga didapat di semua masjid di dalam batas Tanah Suci Makkah. Ini juga pendapat yang dipilih oleh Syaikh Bin Baaz.
Dari dua pendapat ini para ulama tetap menyepakati bahwa shalat di Masjidil Haram lebih baik dibanding masjid manapun, dilihat dari sisi jumlah jamaah dan berbagai hal lain. Karenanya, hendaknya setiap jamaah tetap mengusahakan untuk dapat mengikuti shalat berjamaah di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah
Gabung Group Whatsapp
rafiqjauhary 