عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قَالَ : دَخَلْتُ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَيْتَ، فَجَلَسَ، فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ، وَكَبَّرَ وَهَلَّلَ، ثُمَّ ماَلَ إِلَى مَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْبَيْتِ، فَوَضَعَ صَدْرَهُ عَلَيْهِ، وَخَدَّهُ وَيَدَيْهِ، ثُمَّ خَرَجَ فَأَقْبَلَ عَلىَ الْقِبْلَةِ وَهُوَ عَلَى الْبَابِ، فَقَالَ : هَذِهِ الْقِبْلَةُ، هَذِهِ الْقِبْلَةُ.
Dari Usamah bin Zaid, ia berkata: “Saya pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memasuki Ka’bah, lalu beliau duduk dan memuji serta menyanjung Allah, lalu bertakbir dan bertahlil, kemudian beliau melangkah kedepan bagian Ka’bah dan meletakkan dadanya, pipinya dan dua tangannya (pada Ka’bah), lalu beliau keluar dan menghadap ke-arah kiblat sedang waktu itu beliau berada di pintu, lalu beliau bersabda : Ini adalah kiblat, ini adalah kiblat.” (HR an-Nasai)
🖋 Keterangan
1. Rasulullah mengisi waktu di Masjidil Haram dengan memperbanyak dzikir berupa tahmid, takbir, dan tahlil. Ini adalah hal yang di anjurkan untuk para peziarah dalam mengisi waktunya di Masjidil Haram.
2. Termasuk di antara amalan sunnah ketika mengunjungi Masjidil Haram adalah berdoa dengan menempelkan anggota badan pada Ka’bah, yakni bagian multazam. (antara hajar Aswad dan pintu Ka’bah).
3. Berdoa di Multazam dengan menempelkan anggota badan termasuk di antara doa terbaik dan insyaallah mustajabah.
4. Rasulullah mengakui bahwa Ka’bah adalah kiblat bagi ummat Islam, dalam shalat, dalam berdoa, dan berbagai amal ibadah lainnya.
Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah
Gabung Group Whatsapp