عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ، لاَ تَمْنَعُوا أَحَدًا طَافَ بِهَذَا الْبَيْتِ وَصَلَّى أَيَّةَ سَاعَةٍ شَاءَ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ.
Dari Jubair bin Muth’im bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Wahai Bani Abdi Manaf, janganlah kalian melarang seorangpun yang akan thawaf (mengelilingi tujuh kali) sekitar Ka’bah, dan seorang yang akan menunaikan shalat pada waktu malam atau siang.” (HR Abu Daud, an-Nasai, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
🖋 Keterangan:
1. Abdu Manaf adalah kakek buyut Rasulullah, yang dimaksud sebagai Bani Abdi Manaf adalah sebuah keluarga di kalangan kabilah Quraisy yang diberi wewenang untuk mengurus Baitullah. Artinya larangan ini tetap berlaku hingga kini bagi para pengelola Baitullah/Masjidil Haram.
2. Ibadah sunnah yang paling dianjurkan ketika seorang mengunjungi Masjidil Haram adalah dengan memperbanyak thawaf dan shalat sunnah thawaf.
3. Pelaksanaan thawaf dan shalat sunnah thawaf tidak memiliki batasan waktu. Sehingga boleh dilaksanakan kapanpun, bahkan di waktu terlarang seperti bakda ashar dan bakda subuh.
Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah
Gabung Group Whatsapp Bekal Haji 1
bit.ly/bekalhaji1
Gabung Group Whatsapp Bekal Haji 2
bit.ly/bekalhaji2