عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ. فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Hajar aswad turun dari surga, warnanya lebih putih dari warna susu, lalu dosa-dosa manusia menjadikannya berwarna hitam.” (HR Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)
🖋 Keterangan
1. Hajar Aswad diturunkan oleh Allah pada saat pembangunan Ka’bah di zaman Nabi Ibrahim, saat itu warnanya lebih putih dari susu. Karena warnanya putih, dulu dikenal hanya dengan sebutan Hajar (tanpa Aswad)
2. Sekalipun Hajar Aswad berasal dari surga bukan berarti ia menjadi sangat istimewa, maka Umar Bin Khattab sampai mengatakan “Andai bukan karena Nabi Muhammad yang mengajarkan untuk menciummu, maka aku tidak akan menciummu.”
Keberkahan yang ada pada Hajar Aswad tidak sebatas terletak pada dzatnya batu. Namun yang terpenting justru terletak pada bagaimana kita mencontoh tuntunan ibadah dari Rasulullah.
3. Dosa-dosa yang membuat Hajar ini menghitam adalah dosa-dosa syirik.
Semoga kita pun terhindar dari dosa-dosa yang menghitamkan hati, terutama dari dosa syirik.
Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah
Gabung Group Whatsapp