AMALAN SAAT GERHANA MATAHARI


Berdasarkan ‘Press Release’ dari Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI bahwa pada hari Kamis, 26 Desember 2019 trlah terjadi gerhana bulan cincin mulai dari pukul 10:34 hingga 14:00, sedangkan puncak gerhana terjadi pada pukul 12:17.

Dari terjadinya gerhana ini mari kita mengingat, ada berbagai amalan sunnah yang diajarkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, di antaranya.

1. Shalat Gerhana Matahari
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ

”Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan), maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat. (HR Bukhari)

Shalat gerhana hendaknya dilaksanakan dengan berjamaah, walaupun beberapa ulama berbeda pendapat tentang pelaksanaan shalat gerhana secara sendirian. Ada yang memperbolehkan, ada pula yang melarang.

2. Doa, Takbir dan Shadaqah
Selain mengerjakan shalat, Rasulullah juga mengajarkan kita untuk memperbanyak amalan lain

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR Bukhari)

Amalan ini hendaknya terus dikerjakan dari awal gerhana terjadi hingga akhir gerhana.

3. Tadabbur
Peristiwa Gerhana Matahari ini juga hendaknya kita jadikan sarana untuk tadabbur. Terutama berkaitan tentang hari kiamat yang Rasulullah pun tidak diberitahu kapan akan terjadi.

Gerhana matahari pun pernah terjadi di zaman Rasulullah, dan beliau pun menjadikan kejadian ini untuk mengingatkan para sahabat akan hari kiamat.

Abu Musa Al Asy’ari menuturkan, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.”

Nabi lantas bersabda,”Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun kepada Allah.” (HR Muslim)

Bukan karena Rasulullah tidak mengetahui astronomi dan fenomena gerhana. Tapi bisa jadi seperti itulah kiamat akan tiba, dimulainya dengan hilangnya matahari sehingga tidak ada cahaya yang menerangi, tidak ada energi.

Rafiq Jauhary
Pembimbing Umrah Taqwa Tours

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: