PENTING KAH BIMBINGAN MANASIK?


Beberapa kali saya diminta oleh teman-teman travel penyelenggara umrah untuk memberikan bimbingan manasik kepada para jamaahnya. Namun terkadang saya harus menolaknya jika mengetahui bahwa saya hanya diberi durasi waktu satu jam atau bahkan kurang dari itu untuk menyampaikan tentang fikih pelaksanaan umrah, karena sisa waktu lainnya masih digunakan untuk perkenalan, penyampaian materi teknis, makan siang dan lainnya.

Sampai sekarang, tidak sedikit travel penyelenggara umrah yang hanya menyelenggarakan bimbingan manasik seperti ini. Selain waktunya yang sangat pendek, juga ia menggabungkan ratusan jamaah dari beberapa kali keberangkatan untuk dikumpulkan dalam satu waktu.

Apa alasannya? Saya mengira mereka melakukan model manasik seperti ini untuk penghematan. Penghematan biaya sewa gedung pertemuan, penghematan biaya mengundang ustadz pembimbing, penghematan staf kantor yang dilibatkan dari pekerjaan kantor, dan juga berbagai jenis penghematan lainnya.

Awalnya saya mengira bahwa menyelenggarakan beberapa kali bimbingan manasik akan merepotkan bagi jama’ah. Tapi itu semua salah, justru para jamaah mengharapkan bimbingan manasik dilakukan lebih dari satu kali. Karena mereka ingin perjalanan umrah yang akan dilakukannya benar-benar terlaksaksana dengan baik, benar dan maksimal.

Bayangkan, sudah pelaksanaan bimbingan ibadahnya sangat minim, buku bimbingan manasiknya hanya copyan dari percetakan yang entah tidak diketahui siapa penulisnya, di Tanah Suci pun setiap hari hanya diisi dengan kegiatan City Tour, tidak ada taklim yang dapat menyentuh hati para jamaah. Apa yang diharapkan dari penyelenggaraan ibadah umrah macam ini?

Saya bersama di Tim Taqwa Tours sendiri pernah menyelenggarakan manasik hingga 3x (tiga kali) pertemuan sebelum keberangkatan jamaah dengan durasi pertemuan masing-masing sebanyak 120 menit. Namun kini kami melakukan bimbingan manasik sebanyak 2x (dua kali) pertemuan dengan durasi setiap pertemuannya sepanjang 180 menit. Pertemuan pertama fokus hanya masalah fikih ibadah umrah, pertemuan kedua akan dimanfaatkan untuk materi fikih safar, fikih ibadah harian keutamaan Tanah Suci hingga berbagai materi teknis. Ini pun kami masih merasa ada banyak hal lain yang perlu kami tambahkan, oleh karena itu kami juga memanfaatkan Group Whatsapp sebagai sarana menambah keilmuan.

Sebenarnya tidak hanya dalam umrah, dalam manasik ibadah haji pun sama. Jika Kemenag hanya menyelenggarakan manasik sebanyak 6 hingga 8 kali pertemuan. Kami di KBIH menyelenggarakannya hingga 23 kali pertemuan. Awalnya kami mengira ini akan sangat membosankan. Ternyata pertemuan ini menjadi pertemuan yang sangat ditunggu-tunggu. Jika ada jamaah yang berhalangan mereka akan menghubungi pembimbing untuk izin, bahkan ketika kurikukum bimbingan manasik telah usai, jamaah masih sering meminta ada pertemuan tambahan.

Selain pelayanan dan pemenuhan fasilitas, dalam penyelenggaraan umrah bimbingan ibadah adalah perkara yang sangat penting. Maka saya sering merasa heran dengan travel penyelenggara umrah yang memiliki segala sumberdaya mulai dari Tour Leader, Tour Guide, Tour Planner, Tour Consultant, Ticketing, Akuntan, HRD dan berbagai karyawan profesional lainnya namun tidak memiliki satu pun pembimbing tetap. Bagi mereka pembimbing tidak lebih hanya sebatas alat yang digunakan untuk mendatangkan calon jamaah.

Bagi penyelenggara umrah, mari kita letakkan bimbingan ibadah sebagai perkara pokok dalam setiap penyelenggaraan ibadah. Bagi para jamaah, untuk mencapai cita-cita umrah yang mabrurah dan juga ibadah-ibadah lainnya maqbulah di sisi Allah, manfaatkan bimbingan manasik dengan maksimal. Hendaknya tidak terlalu berlebihan dalam mempertimbangkan fasilitas penerbangan atau hotel yang dicari, namun juga perhatikan keseriusan travel dam mengelola bimbingan dan memilih pembimbing yang kompeten.

Rafiq Jauhary
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: