DRAMA LAHIRAN ANAK KETIGA
Bag. 2 (Memberi Nama)

Setelah proses melahirkan, drama lain yang tidak kalah menarik adalah tentang bagaimana memberi nama.
Terlahir dari keluarga yang mayoritasnya laki-laki membuat referensi nama perempuan kami sangat terbatas. Apalagi Rasulullah pun tidak banyak memberikan panduan khusus untuk nama perempuan yang disunnahkan.
Dengan berbagai pertimbangan, kami pun ingin mengambil satu nama dari para Ummahatul Mukminin. Setelah melakukan proses seleksi, ada dua nama yang menarik perhatian kami. Maria dan Sofia.
Tidak hanya namanya yang mudah diterima di masa kini, juga kisahnya yang menarik untuk dipelajari. Beliau adalah dua istri Nabi yang berasal dari luar mainstreamnya bangsa Arab. Sofia dari keturunan Yahudi, cucu dari Nabi Harun dan Nabi Musa. Sedangkan Maria yang berasal dari Mesir, beliau adalah salah satu istri Nabi yang diberikan keturunan selain Khadijah.
Selain sulit memilih mana yang terbaik antara Maria dan Sofia, kami juga agak dibuat bingung dengan paduan namanya.
Sempat ada beberapa opsi untuk nama Maria seperti Maria Aida (مريم/مارية عائذة) Maria yang berlindung pada Allah. Terinspirasi dari Surat Ali Imran ayat ke 36
وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Dan aku beri dia nama Maryam, dan aku mintakan perlindungan untuknya dan keturunannya pada Allah dari godaan setan yang terkutuk”
Dan untuk kata Sofia ada opsi Sofia Shadiqah atau Shidqia yang terinspirasi dari sabda Nabi yang menegaskan di hadapan istri-istri Nabi lain bahwa apa yang disampaikan Sofia adalah benar, beliau adalah perempuan yang jujur. Juga kata shadaqa terinspirasi dari sabda Nabi untuk para perempuan
يا معشر النساء تصدقن واكثرن الاستغفار…
“Wahai perempuan, bersedekahlah dan banyaklah istighfar…”
Kata Sofia juga ingin kami padukan dengan kata lain yang maknanya memiliki kemiripan, yaitu Sofiya Naqiya yang memiliki makna perempuan yang bersih dan suci. Sofiya Naqiya صفية نقية adalah istilah yang cukup dikenal dalam bahasa Arab untuk menggambarkan suatu yang jernih, bersih, suci.
Tapi di sisi lain keluarga dekat mengusulkan agar nama Rafiq Jauhary tetap disematkan dalam rangkaian nama, mengingat dua kakaknya memiliki rangkaian nama Rafiq Jauhary.
Setelah melalui pemikiran panjang, terpilihlah nama Sofiya Rafiq Jauhary. Kertas pengumuman Aqiqah pun mulai diketik.
Namun last minute, ketika istri saya sedang membuka e-commerce untuk belanja kebutuhan harian, muncul lah promo minyak goreng Sovia.
Ternyata ini mengubah semua rencana, nama Sofia yang sudah direncanakan langsung tersisih. Hehe. Mungkin karena istri saya sendiri bukan pelanggan minyak goreng Sovia.
Sore hari, di hari keenam pun diputuskan nama pengganti Sofiya adalah Naqiya. Naqiya sebenarnya memiliki makna yang mirip dengan Sofiya. Dalam penggunaannya pun kata Naqiya sebenarnya malah lebih popular.
Seperti ketika memulai shalat kita berdoa pada Allah,
اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كما يُنَقَّى الثَّوْبُ الأبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ
Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran
Inilah nama anak ketiga saya. Naqiya Rafiq Jauhary. Semoga menjadi anak shalihah, naqiyah, taqiyah. Amiin.
Rafiq Jauhary