GUYONAN YANG BERBAHAYA


Pernahkah Anda membayangkan bahwa guyonan kita ternyata membahayakan nyawa orang lain? Ini bisa terjadi terutama dalam kondisi yang mencekam, ancaman bisa datang dari segala penjuru, namun ketika kita membuat jokes yang membuat orang di sekitar kita lengah, akhirnya satu persatu di antara mereka pun terluka bahkan bisa sampai kehilangan nyawa.

Tidak sedikit di antara kita yang kurang menyadari bahwa pandemi ini amatlah berbahaya. Ada ratusan nyawa dikorbankan setiap harinya.

Beruntung bagi yang meninggal padahal dia telah berikhtiar kuat, dia telah sangat berusaha agar terhindar dari penyebaran covid-19 namun Allah menakdirkan ia untuk wafat. Pasti ia meninggal dunia dengan membawa pahala besar.

Tapi sungguh sayang jika sampai ada satu nyawa yang harus hilang hanya karena kecerobohan atau kesombongan diri. Ceroboh tidak patuh protokol kesehatan atau sombong dengan dirinya, sehingga merasa tidak ada makhluk Allah lain yang mampu mencelakakannya. Na’udzubillahi min dzalik.

Bisa jadi bukan si sombong atau si ceroboh ini yang kehilangan nyawa, tapi perbuatannya menyebabkan orang lain yang akhirnya kehilangan nyawa.

Kalau kehilangan nyawa terkesan terlalu berat, setidaknya tertular covid-19 itu membuat repot dan membuat khawatir banyak orang. Banyak waktu yang terbuang dalam tempat karantina, banyak uang yang dihabiskan, banyak obat atau vitamin yang terbuang, banyak energi yang seharusnya dapat digunakan untuk hal lain akhirnya tersita untuk menambal kecerobohan atau kesombongan orang ini.

Masih mending jika yang tertular covid-19 ini adalah orang awam yang tidak banyak kontribusinya untuk masyarakat (seperti saya). Tapi jika sampai ada tenaga medis atau paramedis yang tertular, hhh.

Saya menulis ini dengan agak emosi, ingin menyelesaikan sesegera mungkin, ingin menyebarkan secepat mungkin, ingin dibaca orang sebanyak mungkin. Bahwa pandemi ini bukan guyonan yang layak dilucu-lucukan apalagi dengan hoax yang membahayakan banyak orang.

Semoga dapat dipahami, mohon maaf jika bahasanya kurang enak dibaca. Mohon maaf jika ada yang tersinggung.

Citrosono, 15 Januari 2021
Rafiq Jauhary


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: