
Sejak kecil saya banyak mendapat cerita tentang mbah As’ad Humam, tentang kegigihan beliau mengenalkan metode IQRA’ dan juga tentang keluarga beliau.
Beberapa bulan sebelum saya dilahirkan (saat masih di kandungan ibu) pun orangtua saya banyak menghabiskan waktu di lingkungan keluarga beliau di Kotagede. Menemani cucu Mbah As’ad Humam di rumah saat kedua orangtuanya (pakde dan bude saya) beribadah haji.
Beliau wafat di tahun 1996 sementara saya lahir di tahun 1990, besar kemungkinan di rentang waktu itu saya pernah bertemu dengan mbah As’ad Humam, tapi di usia itu saya masih terlalu kecil untuk mengingat dan mengenal silsilah keluarga. Hehe.
Setelah lebih besar dan mengenal perjuangan dakwah, keingintahuan saya dengan para pahlawan Islam semakin tinggi, terlebih yang melibatkan keluarga.
Maka ketika buku ini terbit, saya langsung njapri mbak Mudrika Paradise dan alhamdulillah kini bukunya sampai di meja rumah.
Semoga Allah melapangkan kuburnya, memberikan barakah dan mencurahkan rahmat untuk beliau dan keluarga.
cc: Salma Ma’fiyahFazat AzizahFoto kedua: bersama anak saya, diambil tgl 28 Februari 2021 di Wisma AMM Kotagede
Citrosono, 17 Mei 2021