Oleh Rafiq Jauhary
Sesuai dengan yang kami perkiraan sejak awal pandemi, bahwa musibah ini akan berlangsung lama sehingga pasti akan berdampak pada ekonomi, sosial, politik, dan kemungkinan juga akan berdampak pada keamanan.
Sekarang menurunnya ekonomi sudah dirasakan hampir seluruh masyarakat. Setiap berangkat dan pulang ngantor saya sering memperhatikan jalanan; bisa dibilang hampir semua toko tergolong sebagai covid losers. Covid winners sangatlah sedikit, itu pun kebanyakan adalah pengusaha besar yang ada di ibukota.
Saat ini rasanya semakin banyak properti yang dijual murah atau bahkan disita bank, begitupun kendaraan bermotor second harganya anjlok. Walaupun begitu daya beli masyarakat rendah, bahkan untuk berhutang pun mereka pikir-pikir apakah bisa menutup hutangnya?

Di saat ini bisnis persewaan lah yang mengambil peran. Hampir segala hal bisa disewakan.
Saya pun ikut meramaikannya dengan membuat persewaan peralatan bayi. Belasan stroller anak habis disewa, berapapun kami sediakan, penyewanya terus berdatangan. Begitupun dengan baby walker, push walker, baby crib, beast pump, fun slide, bouncer, high chair, trampoline dan lainnya.
Lihat saja koleksinya di https://wa.me/c/6285158203770
Di dunia perkantoran ada yang menyewakan printer, mesin fotokopi bahkan laptop. Di dunia kesehatan ada yang menyewakan wheelchair, tabung oksigen, ranjang pasien. Begitupun di dunia pertanian, perkebunan, konstruksi dan lainnya.
Menurut saya, ketika daya beli menurun sementara kebutuhan (atau bahkan gaya hidup) meningkat, maka solusinya memang sewa. Daripada terjerumus hutang kan?
Apakah Anda juga tertarik berbisnis di dunia persewaan?
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10220926670979621&id=1325974543