muthawif umrah – rafiqjauhary

17 Desember 201617 Desember 2016

“DUDUK MANIS SAJA, BIARKAN JAMAAH DIURUS MUTHAWIF”

Mengenaskan sekali, bagaimana bisa kalimat itu sering sekali dilontarkan oleh para Tour Leader umrah. Bahkan ketika saya bercerita kepada teman-teman bahwa sepanjang mengantarkan umrah maupun haji, saya tidak pernah menyerahkan mic kepada muthawif untuk memberikan taklim atau pengarahan apapun; mereka langsung mengatakan, "trus muthawifnya ngapain?" tentu muthawif mengerjakan hal lainnya. Maka saya mengira, gaya kepemimpinan …

Lanjutkan membaca "“DUDUK MANIS SAJA, BIARKAN JAMAAH DIURUS MUTHAWIF”"

16 Desember 2016

Sampailah di Kota Medan

Ceritanya, sekitar tiga tahun lalu sebelum menulis buku Menjadi Muthawif Anda di Tanah Suci saya mengadakan riset kecil-kecilan. Selain browsing ke berbagai website dan blog, saya pun jalan-jalan ke toko buku 'nganu' untuk mencari buku traveling. Bukan destinasi wisatanya yang saya cari, saya hanya ingin tahu bagaimana seorang travel writer mengulas sebuah destinasi wisata, sisi …

Lanjutkan membaca "Sampailah di Kota Medan"

6 April 2014

Muthawif Adalah…

Bagi anda para pembaca, mungkin kata “Muthawif” masih asing terdengar (terutama calon jamaah Haji dan Umrah). Sebelum kita beranjak pada pembahasan lebih lanjut mari terlebih dahulu kita tengok, seperti apakah sejatinya Muthawif ini. Jika ditinjau dari bahasa, Muthawif adalah istilah berbahasa Arab yang berarti ”seorang yang bertugas sebagai pemandu perjalanan”, atau dalam keseharian kita di …

Lanjutkan membaca "Muthawif Adalah…"

23 Maret 2014

Umrah Low Season

Namanya aja dunia travel, pasti ada istilah Peak Season dan Low Season. Peak Season tuh saat rame-ramenya orang beribadah umrah, biasanya ada di bulan rabiul awwal, rabiuts tsani, jumadil ula kemudian ramadhan dan liburan sekolah bulan juni. sedangkan selebihnya mulai dari jumadits tsani, rajab, dan sya'ban digolongkan dalam low seoson, yakni saat jumlah peminat umrah sedikit berkurang.

5 Januari 20145 Januari 2014

Menuntut Ilmu Bukan untuk Gelar

Pagi hari ini saya sedang merampungkan editing buku yang saya beri judul "Menjadi Muthawif Anda di Tanah Suci". Ketika tiba pada bab terakhir yakni merapikan Daftar Pustaka, saya agak kesulitan ketika harus memasukkan nama-nama penulis yang sebagian besar telah bergelar Profesor, Doktor atau gelar lainnya yang tak kalah menterang. Namun saya kemudian teringat dengan apa …

Lanjutkan membaca "Menuntut Ilmu Bukan untuk Gelar"