Setelah Era IT, WHAT Next? 


Perkembangan teknologi belakangan ini memang sangat pesat. Sebuah merk smartphone pun bisa mengeluarkan beberapa seri produk dalam satu tahun.
Begitupun pola penjualan dan promosi yang terus berkembang. Mulai dengan adanya e-commerce, Google Ads, Facebook Ads, Google Bisnis dan lainnya.

Banyak pengusaha kecil yang berjaya karena terampil dalam mengoperasikan IT, sebaliknya banyak pengusaha besar yang ambruk karena tidak dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan IT.

Sekalipun di antara kita masih banyak yang bahkan akun sosmed pun belum punya, tapi seorang pemimpin perusahaan e-commerce di China (Jack Ma) memprediksi bahwa era perkembangan IT (Information Technology) akan menarik hanya pada 20 tahun ini saja.

Lalu apa lagi yang diprediksi akan BOOM di 30 tahun yang akan datang?

Kembali pada prediksi bos Alibaba ini, ia mengatakan bahwa pada 10 tahun yang akan datang kita akan memasuki era DT (Data Technology).

Saat ini belum ada perangkat khusus untuk mengembangkannya, maka artinya kita akan memulai perang DT dari posisi start yang sama. Siapa yang terampil dalam mengolahnya, akan menjadi pemenang pasar.

Maka coba perhatikan saat ini, Supermarket mulai memperkuat data pelanggan, membackup transaksi, merekam kartu kredit. Begitupun dengan operator telepon yang melakukan registrasi ulang bagi pelanggannya.

Semua akan kembali pada data, dan data adalah suatu hal yang mahal harganya.

Dengan adanya data, pola hidup seseorang dapat direkam. Kapan biasanya ia belanja beras? kapan belanja mie instan? Siapa yang lebih terpengaruh dengan diskon, apakah lelaki atau perempuan? dimana produk alat tulis lebih Laris dipasarkan? Dengan apa dia membayar? Semua menjadi penting.

Begitupun promosi akan sangat efisien. Dimana seharusnya mempromosikan jilbab? Kapan waktu yang tepat melakukan promosi paket umrah? Siapa yang memperhatikan promosi sprei? Sehingga tidak ada promosi yang terbuang percuma.

Maka bayangkan, berapa harga data yang dimiliki Google? Dia memiliki identitas kita semua melalui akun Android, memiliki rekaman apa yang biasa kita cari di Search Engine, memiliki rekaman game apa yang biasa kita mainkan, tempat mana yang biasa kita kunjungi melalui GPS, jam berapa kita berangkat ke kantor melalui Maps, bahkan jika smartphone kita canggih Google pun bisa mengetahui sidik jari dan bentuk retina mata kita.

Sekecil apapun usaha yang kita miliki, mulailah untuk merancang database. Karena kedepan peperangan bisnis ada di ranah tersebut.

Dengan database itu Anda akan tahu (misal) bahwa tidak perlu menyediakan stok beras terlalu banyak di pertengahan bulan karena pelanggan Anda biasa belanja beras di awal dan akhir bulan.

Anda juga tahu bahwa pak Joko biasa beli gula dan kopi setelah gajian di awal bulan sehingga di tanggal itu kita bisa mengirim SMS “tidak perlu ke warung, kopi dan gula yang anda inginkan bisa saya antarkan besok pagi”

Pak Joko pun akan mengira Anda setengah dukun karena mengetahui kebutuhannya tanpa ada yang mengatakan, padahal ini hanya karena data kebiasaan pelanggan yang Anda miliki.
Rafiq Jauhary

Owner Travel Umrah Taqwa Tours Magelang

www.taqwatours.co.id

Tinggalkan komentar