SALAH FAHAM MASJID BERSEJARAH DI SEKITAR MASJID NABAWI


Oleh Rafiq Jauhary

Muthawif Haji dan Umrah

1. MASJID PARA SAHABAT ADALAH RUMAH MEREKA

Saya mendengar beberapa pembimbing atau muthawif menjelaskan pada jamaah saat berziarah ke masjid Abu Bakar, masjid Ali dan lainnya kemudian menjelaskan bahwa dahulu di tempat itulah para sahabat tinggal.

Padahal rumah para sahabat sebagian besar kini sudah masuk dalam area Masjid Nabawi. (lihat gambar/foto terakhir)

Menurut referensi yang saya dapatkan, masjid para sahabat tersebut didirikan dengan latar belakang cerita yang sama seperti halnya masjid Ghamamah.

Dahulu di sekitar tempat ini terdapat harrah (semacam bebatuan muntahan lava) sehingga menjadikannya tanah lapang yang tidak bisa ditanami pepohonan kurma dan juga tidak dijadikan sebagai perkampungan. Tempat inilah yang kerap dijadikan oleh Rasulullah sebagai tempat shalat Idul Fitri, idul Adha, shalat Istisqa, hingga shalat ghaib.

Terkadang shalat didirikan di sisi masjid ghamamah, kadang agak bergeser ke sisi masjid Abu Bakar, kadang ke sisi Masjid Ali dan seterusnya. Jadi masjid Abu Bakar dan masjid Ali bin Abi Thalib ini didirikan dengan tujuan yang sama, yaitu untuk mengenang sejarah bahwa tempat tersebut pernah dijadikan sebagai tempat shalat di masa pemerintahan Abu Bakar as-shiddiq dan seterusnya.

2. DIDIRIKAN SEJAK ZAMAN NABI

Beberapa muthawif juga menjelaskan bahwa masjid-masjid ini telah didirikan sejak zaman Nabi atau zamam pemerintahan khulafaur rasyidin. Ini tidak benar.

Pendapat yang disampaikan para pakar sejarah adalah,

a. Masjid Ghamamah, Masjid Abu Bakar dan Masjid Ali didirikan pada masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz. Sementara masjid Umar dan Utsman didirikan jauh setelah itu.

b. Masjid Umar dari sisi jarak memang agak jauh dari Masjid Ghamamah. Oleh karena itu beberapa ulama tidak mengkategorikannya masuk dalam area masjid mushalla, namun beberapa ulama lainnya mengkategorikan sebagai masjid mushalla

c. Masjid Dzunnurain (Masjid Utsman) didirikan hanya sebatas pelengkap. Karena di sekitar masjid Mushalla sudah ada tiga khulafaur rasyidin, maka masjid Utsman ini didirikan sebagai pelengkap agar semua khulafaur rasyidin namanya diabadikan di sekitar Masjid Nabawi dan berdekatan dengan masjid mushalla

3. MASJID ALI DI DALAM KOMPLEK MASJID MUSHALLA

Jika masjid Abu Bakar didirikan karena beliau pernah memimpin shalat Idul Fitri, Idul Adha, atau Shalat Istisqa disana. Atas dasar apa Masjid Ali didirikan? Bukankah saat Ali diangkat menjadi khalifah beliau memindahkan ibu kota pemerintahan ke Iraq?

Ya betul, para ahli sejarah pun menyampaikan bahwa sejak diangkat menjdi khalifah, tidak ada satu pun shalat idul fitri atau idul adha yang dipimpin Ali di sekitar mushalla. Akan tetapi Ali pernah mengikuti shalat disana di masa Nabi dan khalifah sebelum beliau.

4. MASJID BILAL ADALAH RUMAH BELIAU

Jauh dari komplek masjid mushalla (atau disebut juga sebagai komplek al-makhah), terdapat masjid yang berdiri tegak dengan tiga lantai yaitu masjid Bilal. Sekalipun menggunakan nama sahabat Nabi yang agung Bilal bin Rabah, namun pada dasarnya masjid ini tidak tergolong sebagai masjid bersejarah.

Masjid ini didirikan pada permulaan abad ke-15 hijriyah oleh Syaikh Muhammad Husain Abul ‘Ala. Pendiriannya pun tidak terkait dengan tempat, karena tempat masjid ini didirikan bukanlah rumah Bilal atau kaitannya dengan Bilal dalam hal lainnya, sebatas untuk penghargaan menamakan masjid dengan nama beliau. Itu saja.

– – – – – – – – – –

Catatan:

* rujukan tulisan ini adalah buku al-masajid al-atsariyah fi al-madinah al-munawwarah, karya Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani

* Saya berikan link google maps pada setiap foto masjid berikut

– – – – – – – – – – –

Dapatkan buku karya Rafiq Jauhary

https://tokopedia.link/h87f8XFBytb

Tinggalkan komentar